SUARA INDONESIA BANYUWANGI

Dukung Pariwisata Berkelanjutan, Greeneration Foundation Bantu Pengentasan Sampah di Banyuwangi

Muhammad Nurul Yaqin - 15 March 2023 | 18:03 - Dibaca 2.84k kali
Wisata Dukung Pariwisata Berkelanjutan, Greeneration Foundation Bantu Pengentasan Sampah di Banyuwangi
Greeneration Foundation memberikan sertifikat kepada nelayan Banyuwangi yang telah berhasil dalam pengelolaan sampah. (Istimewa).

BANYUWANGI - Greeneration Foundation terus konsisten menjadi lembaga yang memberikan solusi terhadap pengentasan sampah di Indonesia.

Greeneration Foundation adalah sebuah organisasi non profit yang melakukan sebuah program pengelolaan sampah pada destinasi wisata.

Organisasi ini melakukan pendampingan pada masyarakat untuk mengelola sampah dan memanfaatkannya menjadi sebuah produk yang bernilai ekonomi serta berkelanjutan.

Pilot project yang berhasil diimplementasikan oleh Greeneration Foundation salah satunya berada di Banyuwangi, Jawa Timur.

Pendampingan pengelolaan sampah di Banyuwangi ini dilakukan di dua lokasi. Pertama di kawasan Pulau Merah dan Pantai Pancer. 

Mereka menghadirkan program EcoRanger, yakni sebuah solusi penanganan sampah laut dengan melibatkan garda terdepan pelindung laut yaitu para nelayan.

"Kami fokus ke arah pendampingan komunitas, masyarakat, khususnya untuk punya sistem pengelolaan sampah,” kata Manager Community Empowerment Greeneration Foundation, Dimas Teguh Prasetyo.

Menurutnya, pemerintah banyak mengembangkan kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN) dan non KSPN. Namun, dalam pengembangan KSPN ini tidak mencakup persoalan pengelolaan sampah. 

Greeneration Foundation kemudian hadir membantu pengelolaan sampah. Selain mendorong perekonomian nelayan lokal lewat pengelolaan sampah, program tersebut juga mendukung pariwisata yang berkelanjutan.

Terbukti, pengelolaan sampah di wilayah Pulau Merah dan Pantai Pancer selama tiga tahun terakhir telah menghasilkan berbagai produk. Baik produk jadi maupun produk itu sendiri. Dia menekankan, pada prinsipnya sampah itu masih bisa bernilai. 

“Termasuk orang yang mengerjakan itu pun bernilai. Karena mindset-nya yang ngambilin sampah pemulung, bajunya compang-camping, kesejahteraannya sedikit rendah, jadi kita mau angkat itu,” katanya.

Ia menambahkan, di Pulau Merah dan Pantai Pancer saat ini sudah ada bank sampah dan dua fasilitas pengelolaan sampah yang telah menghasilkan produk bernilai ekonomi. Salah satunya budidaya maggot. 

Caranya, sampah organik diberdayakan untuk jadi makanan ulat maggot. Ulat maggot ini bisa dijual untuk pakan ternak. Untuk sampah organik yang dimuntahkan maggot bisa menjadi kasgot. Kasgot ini bisa digunakan menjadi pupuk. 

Pengelolaan sampah organik dengan sistem windrow composting bisa menghasilkan pupuk organik. Tidak hanya itu, dari pengelolaan sampah ini, juga dibangun biogas yang bisa menghasilkan gas dikonversi menjadi gas biasa untuk kebutuhan rumah tangga seperti memasak. Dan air sisanya bisa jadi pupuk cair. 

“Termasuk sampah material daur ulang kita distribusikan ke pengepul besar yang nanti akan dicacah jadi biji plastik,” terang Dimas, usai acara EcoRanger Waste to Energy Dissemination di Kantor Disbudpar Banyuwangi, Rabu (15/3/2023).

Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan Banyuwangi, Alief Kartiono yang turut hadir, mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya, model pelatihan ini membantu mengurangi pencemaran sampah khususnya laut. "Ini seiring dengan upaya konservasi," kata Alief.

Alief mengaku, Banyuwangi memiliki pelabuhan ikan terbesar ke 2 di Indonesia, yaitu Pelabuhan Muncar. Namun dalam beberapa waktu terakhir, tangkapan ikan di sana lumayan anjlok. Selain karena cuaca, dari hasil penelitian pemicu juga lantaran karena Selat Bali yang sudah tercemar.

Oleh sebab itu, pihaknya pun juga terus berupaya memerangi pencemaran sampah ini. Tidak hanya di laut tetapi juga yang ada di darat.

"Mulainya kan dari darat, nah kita juga gencar melakukan pencegahan, agar sampah tidak mencemari laut kita," tandasnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Bahrullah

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV