SUARA INDONESIA BANYUWANGI

Jualan Sepi, Pedagang di Banyuwangi Minta Pasar Ramadhan Diadakan Tahun Ini

Muhammad Nurul Yaqin - 21 March 2022 | 18:03 - Dibaca 1.56k kali
Pemerintahan Jualan Sepi, Pedagang di Banyuwangi Minta Pasar Ramadhan Diadakan Tahun Ini
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dan Wakilnya Sugirah saat menanggapi adanya Pasar Ramadhan, Senin (21/3/2022), usai rapat paripurna di DPRD setempat. (Muhammad Nurul Yaqin/suaraindonesia.co.id).

BANYUWANGI- Dua tahun sejak pandemi Covid-19 melanda, Banyuwangi meniadakan adanya Pasar Ramadhan. 

Biasanya Pasar Ramadhan ini digelar setiap tahun bertempat di sepanjang Jalan Susut Tuban dan sekitar Taman Blambangan Banyuwangi.

Tahun ini, para pedagang yang tergabung dalam Paguyuban Pedagang Pasar dan Kaki Lima Banyuwangi (P3KLB) meminta agar Pasar Ramadhan kembali digelar.

Menurut Humas P3KLB Abdul Kholik, para pedagang di Pasar Banyuwangi kini pada menjerit, karena omset yang didapat setiap harinya menurun drastis sejak pandemi melanda.

Bahkan ada juga dagangan pedagang yang tidak laku dalam seharinya. Sehingga keberadaan Pasar Ramadhan dibutuhkan untuk menambah penghasilan bagi mereka.

"Mengingat hari-hari biasa keadaan Pasar Banyuwangi sangat sepi. Keberadaan Pasar Ramadhan ini akan lebih bermanfaat khususnya bagi para pedagang yang sangat mengharapkan penghasilan lebih," kata Kholik, Senin (21/3/2022).

Pihaknya berjanji akan menerapkan protokol kesehatan secara ketat demi keberlangsungan Pasar Ramadhan. Termasuk menjaga keamanan, ketertiban, serta kebersihan.

"Kami juga siap memberikan kontribusi kepada pemerintah daerah sesuai ketentuan yang berlaku," ungkapnya.

Pihaknya juga telah berkirim surat kepada Pemkab Banyuwangi dengan harapan Pasar Ramadhan bisa kembali digelar tahun ini.

Menanggapi permintaan pedagang, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengaku masih melakukan evaluasi adanya Pasar Ramadhan. Hingga kini Pemkab belum memutuskan kegiatan tersebut bisa digelar atau tidak.

"Saat ini belum diputuskan. Jadi kami masih mengevaluasi untuk kebutuhan Pasar Ramadhan," kata Ipuk saat diwawancara sejumlah media.

Menurutnya, meski arahan dari pemerintah pusat untuk kegiatan ibadah di bulan Ramadhan sudah bisa dilonggarkan dengan protokol yang ketat, termasuk aktivitas ekonomi. Namun pihaknya masih tetap waspada adanya Covid-19.

"Sedangkan kalau Pasar Ramadhan ini, takut ada kerumunan, desak-desakan. Sehingga kita atur dengan konsep yang lain," pungkas Ipuk. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV