SUARA INDONESIA BANYUWANGI

Ciptakan Kuliner Khas Desa Tambong, Dosen Poliwangi Latih Ibu-ibu Olah Daun Kelor jadi Roti Manis

Muhammad Nurul Yaqin - 27 September 2022 | 16:09 - Dibaca 2.78k kali
Kuliner Ciptakan Kuliner Khas Desa Tambong, Dosen Poliwangi Latih Ibu-ibu Olah Daun Kelor jadi Roti Manis
Ibu-ibu PKK Desa Tambong, Kecamatan Kabat, Banyuwangi, dilatih dosen pengabdian Poliwangi olah daun kelor jadi kuliner khas. (Muhammad Nurul Yaqin/suaraindonesia.co.id).

BANYUWANGI - Dosen Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi) melakukan pelatihan pengolahan daun kelor menjadi kuliner nikmat dan bernilai ekonomis.

Pelatihan tersebut dilakukan sejumlah dosen Poliwangi kepada ibu-ibu PKK di Desa Tambong, Kecamatan Kabat, Banyuwangi. Melalui program pengabdian kepada masyarakat. 

Para dosen Poliwangi itu terdiri dari Rudi Tri Handoko S.ST.Par., M.Par dan Eka Afrida Ermawati, S.Pd., M.Pd. Mereka juga dibantu sejumlah mahasiswa, diantaranya Dicky, Nicky, Alen dan Dini.

Rudi Tri Handoko mengatakan, Desa Tambong memiliki tanaman kelor yang melimpah. Namun belum dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat.

Padahal, kata dia, kandungan daun kelor kaya akan nutrisi seperti kalsium dan mineral seperti tembaga, besi, seng (zinc), magnesium, silika dan mangan. 

Daun kelor juga dipercaya dapat menjaga daya tahan tubuh, melancarkan produksi ASI, mengontrol kadar gula darah, hingga meningkatkan kesehatan jantung.

"Berangkat dari persoalan tersebut, kami hadir di Desa Tambong untuk memberikan solusi dalam memanfaatkan potensi ini," cetusnya, Selasa (27/9/2022).

Adapun solusi yang ditawarkan mereka, lanjut Rudi, yakni memberikan pelatihan pengolahan kuliner khas Desa Tambong dengan memanfaatkan bahan yang ada di lingkungan masyarakat.

"Pelatihan yang kami berikan adalah pengolahan roti manis berbahan dasar daun kelor pada masyarakat, agar nantinya bisa dijadikan sebagai kuliner khas di Desa Tambong," ujarnya.

Rudi mengatakan, kegiatan pelatihan seperti ini sangat dibutuhkan oleh ibu-ibu PKK agar mereka dapat ikut serta dalam usaha pengambangan desa, terutama dalam hal pembuatan kuliner khas.

"Pemilihan bahan kelor inipun berdasarkan dari analisis lokasi di Desa Tambong. Desa ini memiliki tanaman kelor yang melimpah, sehingga warga dapat dengan mudah mendapatkan bahan tersebut," terangnya.

Pelatihan ini diawali dengan penyajian materi, pemberian buku saku resep, demonstrasi pembuatan roti dan sesi tanya jawab. 

Para dosen juga memberikan buku saku dengan tujuan agar resep yang ada didalamnya dapat dibaca kembali dan dipraktikkan sendiri di rumah. 

"Buku saku yang dibagikan berisi berbagai resep kue bervariasi dengan inovasi penggunaan tanaman yang memiliki gizi tinggi dan dapat diperoleh dilingkungan sekitar," pungkas Rudi.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Bahrullah

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV