SUARA INDONESIA BANYUWANGI

Banyuwangi Dilanda Fenomena Bediding, Suhu Udara Terasa Dingin saat Malam hingga Pagi Hari

Muhammad Nurul Yaqin - 20 July 2023 | 13:07 - Dibaca 1.62k kali
Peristiwa Daerah Banyuwangi Dilanda Fenomena Bediding, Suhu Udara Terasa Dingin saat Malam hingga Pagi Hari
Prakirawan BMKG Banyuwangi, Anjar Triyono Hadi saat memberikan keterangan, Kamis (20/07/2023). (Foto: Muhammad Nurul Yaqin/suaraindonesia.co.id).

BANYUWANGI, Suaraindonesia.co.id - Perubahan suhu terjadi secara ekstrem di Banyuwangi. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan jika kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini tengah dilanda fenomena bediding.

Prakirawan BMKG Banyuwangi, Anjar Triyono Hadi mengatakan, bediding merupakan perubahan suhu yang biasa terjadi di musim kemarau.

"Dimana suhu udara menjadi sangat dingin menjelang malam hingga pagi, sementara di siang hari suhu melonjak hingga panas menyengat," ujar Anjar, Kamis (20/07/2023).

Ia menerangkan, hal itu dipengaruhi oleh wilayah Australia yang saat ini tengah berada dalam periode musim dingin.

Tekanan udara tinggi di Australia menyebabkan pergerakan massa udara dari Australia melintasi Indonesia.

Perbedaan tekanan tekanan udara antara selatan dan utara khatulistiwa berakibat pada perubahan suhu menjadi lebih dingin di beberapa wilayah yang ada di Indonesia.

"Salah satu yang dilintasi adalah wilayah Banyuwangi. Karena perairan selatan Banyuwangi berdekatan dengan perairan Australia. Hal ini berdampak pada cuaca pada malam hari terasa lebih dingin," jelas Anjar.

Lebih lanjut Anjar menyampaikan, pada siang hari panas begitu terik karena kurangnya tutupan awan. Panas terik mata hari tersebut yang kemudian diserap oleh bumi.

Panas yang diserap oleh tanah akan dipantulkan kembali pada malam hari, sedangkan panas yang diserap di air akan terjebak atau tidak bisa dipantulkan lagi.

"Sehingga pada malam hari cuaca terasa dingin hingga pagi hari," terangnya.

Akibat perubahan suhu ekstrem ini orang menjadi seperti menggigil kedinginan. Selain itu, ada juga beberapa penyakit yang bisa ditimbulkan seperti pilek.

BMKG mengimbau agar masyarakat mengkonsumsi makanan bergizi, istirahat cukup, mengurangi aktivitas sangat berat yang membuat tubuh cepat lelah.

Menurutnya, fenomena bediding ini masih berpotensi terus terjadi selama musim kemarau. Sementara puncak musim kemarau di Banyuwangi diprediksi akan berlangsung pada Juli-Agustus 2023.

"Kami meminta kepada masyarakat dapat menyiasati udara dingin ini dengan menjaga daya tahan tubuh. Agar kondisi tubuh kita tetap dalam keadaan sehat," tuturnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Irqam

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV