BANYUWANGI, Suaraindonesia.co.id - Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Pengairan Bayuwangi membeberkan manfaat yang diharapkan dari upaya merecovery peta aset daerah irigasi yang ada di Bumi Blambangan.
Sekretaris DPU Pengairan Banyuwangi, Riza Al Fahrobi menyebut, manfaat pertama dengan pengamanan aset dalam bentuk peta analog ke digital ini, dapat melestarikan sejarah.
Seperti contohnya di daerah irigasi Baru Bangorejo. Peta aset di DI tersebut ternyata sudah ada sejak zaman Belanda tepatnya di tahun 1938.
DI Baru Bangorejo sendiri adalah Daerah Irigasi Wilayah Pelayanan Bangorejo yang berasal dari Bendung Karangdoro, Kecamatan Tegalsari. DI Baru Bangorejo merupakan daerah irigasi dengan luasan baku sawah ± 5981 Ha.
"Manfaat dari kegiatan ini bertujuan untuk memperbaiki, memperbarui dan melakukan laminated gambar lama sehingga dapat menjaga keaslian data juga menambah umur dari gambar tersebut," cetusnya.
Selain itu juga mendigitalkan aset gambar dalam satu drive sehingga mempermudah Dinas PU Pengairan Banyuwangi dalam penyusunan program maupun pencarian data base lama.
"Jadi adanya peta digital tersebut kita lebih dapat memberikan pertimbangan yang lebih baik, karena kita mengetahui sekuel mengenai perjalanan daerah irigasi ataupun situasi yang ada di beberapa bangunan bendungan kita," terang Riza.
Disisi lain, DPU Pengairan Banyuwangi berharap apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, semisal mengenai batas-batas antara tanah negara dan tanah masyarakat, pihaknya memiliki panduan yang jelas.
"Kita memiliki peta-peta yang jelas, bagaimana peta-peta ini mulai 10 tahun sekarang, 10 tahun ke belakang, 20 tahun ke belakang, sehingga kita bisa memberikan pertimbangan yang sesuai dengan kondisi dan keadaannya," tuturnya.
Setelah proses recovery peta aset ini tuntas, Riza menambahkan, pihaknya masih akan mempertimbangkan apakah nantinya bisa dikonsumsi publik atau hanya lingkup internal dinas.
"Kembali lagi nanti ke pertimbangan di internal Dinas Pengairan maupun Pemkab Banyuwangi. Namun umpama berbentuk publik, kita harapkan dapat dimanfaatkan dengan kepentingan secara terbatas, karena membutuhkan resource yang sangat besar ketika ini dipublish," pungkasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Muhammad Nurul Yaqin |
Editor | : Bahrullah |
Komentar & Reaksi