SUARA INDONESIA BANYUWANGI

Beralih ke Digital, DPU Pengairan Banyuwangi Kumpulkan Arsip Peta Lama DI Baru Bangorejo

Muhammad Nurul Yaqin - 02 May 2023 | 15:05 - Dibaca 738 kali
Pemerintahan Beralih ke Digital, DPU Pengairan Banyuwangi Kumpulkan Arsip Peta Lama DI Baru Bangorejo
Pejabat DPU Pengairan Banyuwangi menunjukkan arsip peta lama aset daerah irigasi. (Foto: Muhammad Nurul Yaqin/suaraindonesia.co.id).

BANYUWANGI, Suaraindonesia.co.id - Dalam rangka memuluskan recovery peta aset sungai di daerah irigasi (DI) Bangorejo, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Pengairan Banyuwangi, telah mengumpulkan arsip peta-peta lama.

Saat mengumpulkan arsip peta-peta lama ini terdapat banyak keunikan, salah satu contohnya peta aset di daerah irigasi baru Bangorejo. 

Keunikan tersebut antara lain adalah terdapatnya gambar yang masih menggunakan istilah Bahasa Belanda. Dikarenakan pada gambar tercatat bahwa gambar tersebut digambar pada tahun 1938. 

"Sehingga ketika melihat gambar tersebut kita dapat mengetahui istilah teknik pemetaan dengan Bahasa Belanda," kata Sekretaris DPU Pengairan Banyuwangi, Riza Al Fahrobi.

Seperti contoh, dalam istilah teknik bahasa Belanda yakni "Lengteprofiel" jika diperhatikan pada gambar, ternyata dapat diartikan pada istilah teknik bahasa Indonesia adalah "Potongan Memanjang".

Kemudian terdapat istilah lain yaitu "Dwarsprofielen" jika diartikan bahasa Indonesia adalah "Potongan Melintang". Masih banyak lagi istilah lain yang mungkin harus dipelajari lebih lanjut untuk mengetahui arti dari istilah-istilah tersebut.

"Jadi memang banyak arsip data-data lama. Bahkan data itu mulai dari buatan Belanda, tepat zaman sebelum 1945. Ada yang tahun 1931, ada juga tahun sebelum itu. Meski begitu ada pula yang sudah berkembang," sambung Riza.

Ia menyebut, arsip peta-peta lama berbentuk kertas atau fisik yang dikumpulkan DPU Pengairan Banyuwangi dari masing-masing Koordinator Sumber Daya Air (Korsda) itu diamankan guna diproses ke tahap digitalisasi.

Menurutnya, ada beberapa peta lama yang masih utuh, ada juga peta-peta yang sudah termakan usia. Peta-peta yang masih utuh ini sangat membantu dalam proses recovery peta aset ke digital. Sebab bisa memberikan timeline mulai peta awal sampai updatenya. 

Sedangkan peta yang sedikit rusak, DPU Pengairan Banyuwangi telah mempersiapkan dengan mencari referensi lain, termasuk terjun ke lapangan untuk menyesuaikan kondisi peta di kertas dengan kondisi di lapangan.

"Harapan kami dengan digitalisasi peta aset yang mulai kita kerjakan, kita bisa menyesuaikan perkembangan antara situasi sebelumnya dengan situasi sekarang," ujar Riza.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Bahrullah

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV