SUARA INDONESIA BANYUWANGI

Terduga Pelaku Perundungan di Banyuwangi juga Diberi Pendampingan Psikologis

Muhammad Nurul Yaqin - 19 October 2023 | 15:10 - Dibaca 1.11k kali
News Terduga Pelaku Perundungan di Banyuwangi juga Diberi Pendampingan Psikologis
Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) mengunjungi rumah terduga pelaku perundungan. (Foto: Istimewa).

BANYUWANGI, Suaraindonesia.co.id - Tak hanya korban perundungan,  pihak terduga pelaku juga mendapatkan trauma healing dari Dinas Sosial (Dinsos) Banyuwangi. Dinsos Banyuwangi melalui Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) secara intens mendampingi siswa SMPN 4 Banyuwangi yang terlibat perseteruan hingga berujung penganiayaan. 

"Keduanya sama-sama kita dampingi. Baik korban R (13) maupun terduga pelaku yakni B (13)," kata Rita, pendamping P2TP2A Banyuwangi,  Kamis (19/10/2023).

Menurut dia, keduanya sama-sama mengalami trauma. Korban trauma dan ketakutan usai sempat dianiaya. Sementara terduga pelaku trauma usai insiden ini dilaporkan ke polisi. 

"Korban dan keluarganya mengalami trauma. Namun kondisinya sudah mulai membaik. Kami secara bertahap melakukan pendampingan hingga mereka betul-betul sembuh," ungkapnya.

Menurut informasi keluarga, terduga pelaku ternyata mengalami trauma berat, bahkan sempat tidak pulang semalaman dan memilih tidur di masjid. 

P2TP2A juga berencana melakukan asesmen kepada terduga pelaku. Mendampinginya supaya emosi dan mentalnya tetap stabil. "Kemarin kami sudah menemui terduga pelaku untuk melihat keadaannya," ujarnya.

Pasca-insiden ini, pihak P2TP2A masih menyusun rencana asesmen lanjutan. Mengingat semuanya masih anak-anak sehingga pendampingan psikologisnya perlu diperhatikan.

"Setelah ini kita rekomendasikan untuk pendampingan ke psikolog," tegasnya. 

Diberitakan sebelumnya, kasus dugaan perundungan di sekolah kembali mencuat ke permukaan dengan kejadian tragis yang menimpa siswa SMP. 

Seorang anak berusia 13 tahun di Banyuwangi, Jawa Timur, diduga mengalami penganiayaan hingga mengalami patah tulang.

Insiden tersebut terjadi di SMPN 4 Banyuwangi. Korban diketahui berinisial R, diduga menjadi sasaran utama perundungan dari teman sekolahnya. Kejadian ini terjadi pada Jumat, 13 Oktober 2023.

Ibu korban KY (43) menceritakan, R diduga dianiaya sebanyak dua kali. Pertama di lingkungan sekolah dan kedua di luar sekolah. Terduga pelaku utama dalam perundungan tersebut diketahui berinisial B, teman seangkatan.

Akibat kejadian tersebut, korban mengalami luka parah dan harus menjalani perawatan intensif hingga operasi di RSUD Blambangan. 

Hasil pemeriksaan medis, korban awalnya mengalami retak tulang di tangan kiri, setelah diperiksa kembali, pergelangan tangan kiri korban ternyata patah. Lalu, sejumlah luka lain di beberapa bagian tubuh. 

Sedangkan dari pihak terduga pelaku, mereka membantah tuduhan perundungan yang menimpa R, keluarga B mengklaim, antara R dan B sama-sama menjadi korban. Mereka justru diadu dari kakak kelasnya. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Danu Sukendro

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV