BANYUWANGI- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banyuwangi, mengimbau masyarakat untuk tetap menaati protokol kesehatan (prokes) sebagai bentuk antisipasi kemunculan Covid-19 varian Omicron BA.4 dan BA.5.
Plt Kadinkes Banyuwangi Amir Hidayat mengatakan, pengetatan protokol kesehatan merupakan kunci dari pencegahan agar tidak terinfeksi virus Covid-19 varian Omicron BA.4 dan BA.5.
"Termasuk tetap menggunakan masker saat berada diluar rumah. Ini penting dan jangan sampai diabaikan," pinta Amir, Kamis (16/6/2022).
Saat ini ada dua kota yang terdeteksi muncul virus mematikan tersebut, yakni Jakarta dan Bali. Pengetatan protokol kesehatan kembali dilakukan agar tidak sampai masuk ke Banyuwangi.
"Jakarta sudah ada kasus meskipun angkanya tidak banyak. Ini menjadi perhatian dan kewaspadaan kita agar tidak lengah," ucapnya.
Dikatakan Amir, Kementerian Kesehatan RI menyebut jika puncak kedua subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 akan tiba pada minggu kedua atau ketiga Juli 2022. Namun tidak akan separah gelombang varian Delta dan Omicron (BA.1).
"Subvarian baru ini lebih ringan gejalanya yang timbul berdasarkan laporan dari negara-negara yang sudah melaporkan, seperti contoh Afrika," ujar Amir.
Meski begitu, Amir mengingatkan kepada masyarakat agar tidak terlalu panik menyikapi kenaikan kasus Covid-19 kali ini. Bercermin pada pengalaman sebelumnya, Indonesia pernah melalui gelombang Covid-19 varian Delta dan Omicron.
"Paling penting adalah tetap menerapkan protokol kesehatan dan segera mendapatkan vaksinasi Covid-19, terutama booster," ungkap Amir.
Amir mengatakan, hingga Minggu kedua Juni ini capaian vaksin booster ada di kisaran 22 persen. Jumlah tersebut lebih tinggi dari capaian Provinsi Jawa Timur yang berada di angka 19 persen.
"Meskipun angkanya tinggi, namun target kita sesuai instruksi dari Kementerian Kesehatan RI adalah 50 persen. Target kita dalam minggu ini bisa tercapai khususnya dari kalangan pelajar," pungkasnya. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Muhammad Nurul Yaqin |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi