SUARA INDONESIA BANYUWANGI

Divaksin Pertama di Banyuwangi, Bupati Anas: Lebih Sakit Digigit Semut

Muhammad Nurul Yaqin - 28 January 2021 | 19:01 - Dibaca 728 kali
Kesehatan Divaksin Pertama di Banyuwangi, Bupati Anas: Lebih Sakit Digigit Semut
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat mengawali vaksinasi Covid-19 di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Kamis (28/1/2021).

BANYUWANGI- Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menjadi orang pertama dari 10 tokoh yang mendapat suntikan vaksin Covid-19. Bupati minta masyarakat tidak perlu takut, karena rasanya masih lebih sakit digigit semut.

Kick off vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Banyuwangi secara simbolis dilaksanakan di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Kamis (14/1/2021). 

Selain Bupati Anas, sembilan tokoh yang ikut disuntik vaksin diantaranya Ketua DPRD Banyuwangi I Made Cahyana Negara, Dandim 0825 Banyuwangi Letkol Inf Yuli Eko Purwanto, Wakapolresta Banyuwangi AKBP Kusumo Wahyu, Danlanal Banyuwangi Letkol Laut (P) Joko Setiyono. 

Dilanjutkan perwakilan Kejaksaan Negeri Banyuwangi, PBNU, tokoh agama Pendeta dan perwakilan tokoh perempuan Ketua TP PKK Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.

Sebelum disuntik, Bupati Anas bersama tokoh lainnya menjalani serangkaian pemeriksaan. Seperti tekanan darah, screening, serta pertanyaan yang menyangkut kondisi penyakit sebelum divaksin.

Setelah dinyatakan lolos, baru kemudian parah tokoh tersebut mendapatkan suntikan vaksin. Baru setelahnya masih masih menunggu selama 30 menit untuk mengetahui apakah ada reaksi atau tidak setelah divaksin.

Usai divaksin, Bupati Anas mengaku tidak merasakan gejala apapun saat masa observasi vaksinasi. Hanya saja sedikit deg-degan waktu menjalai pemeriksaan.

"Pertama deg-degannya, ditanya-tanya kita diperiksa pernah panas ngak. Tetapi efeknya nanti setelah disuntik paling ada efek kecil-kecil lah seperti pernah ada alergi. Menurut saya lebih sakit digigit semut," ujar Anas sembari tersenyum, saat diwawancarai sejumlah awak media.

Pihaknya merespon baik adanya vaksinasi ini. Anas menyebut vaksin Sinovac tersebut dari sisi legalitas internasional sudah terjami. Termasuk dari sisi keagamaan MUI juga sudah memberikan fatwah bahwa halal untuk digunakan.

"Jadi saya kira masyarakat sudah bisa menggunakan vaksin ini dengan baik," ungkapnya.

Dirinya juga berterimakasih kepada pemerintah pusat karena sudah mengirimkan vaksin ke Banyuwangi. Kata Anas, vaksin tersebut juga telah terdistribusikan kepada 60 faskes pemberi vaksinasi di seluruh Banyuwangi.

Anas mengakui bahwa vaksin Sinovac sangat terbatas. Namun Anas berjanji, jika nantinya vaksin Covid-19 secara bertahap barangnya ada, APBD siap digunakan untuk memenuhi vaksinasi bagi seluruh rakyat Banyuwangi.

"Jika nanti perlu gotong royong kami beserta DPRD siap merelokasi APBD kami untuk memenuhi tarjet vaksin bagi seluruh rakyat Banyuwangi," tandasnya. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV