SUARA INDONESIA BANYUWANGI

Anomali Cuaca, Dinkes Banyuwangi Imbau Warga Jaga Kesehatan

Muhammad Nurul Yaqin - 03 May 2023 | 17:05 - Dibaca 1.69k kali
Kesehatan Anomali Cuaca, Dinkes Banyuwangi Imbau Warga Jaga Kesehatan
Plt Kepala Dinkes Banyuwangi, Amir Hidayat. (Muhammad Nurul Yaqin/suaraindonesia.co.id).

BANYUWANGI - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banyuwangi mengimbau warga untuk menjaga kesehatan mengingat saat ini Bumi Blambangan tengah dilanda cuaca ekstrem.

Sebab, cuaca ekstrem dengan suhu panas menyengat dan tiba-tiba turun hujan bisa berpengaruh terhadap kesehatan.

Plt Kepala Dinkes Banyuwangi, Amir Hidayat menyampaikan, Bahkan Badan Meteorologi dan Klimatologi (BMKG) telah mengeluarkan imbauan terkait fenomena panas ekstrem di sejumlah wilayah di Indonesia.

Fenomena gelombang panas atau heatwave ini tidak hanya terjadi di Indonesia, melainkan sejumlah wilayah di Asia seperti Myanmar dan India. Gelombang panas yang melanda negara Asia ini dengan suhu hingga di atas 40 derajat celsius.

Oleh karenanya, Dinkes Banyuwangi mengimbau warga agar mengkonsumsi air putih secukupnya. Hal ini menjadi salah satu solusi menghindari kekurangan cairan tubuh atau dehidrasi akibat gelombang panas.

"Minimalnya, tubuh kita membutuhkan air putih itu dua liter per hari. Kita harus hati-hati karena ini akan mempengaruhi atau mengganggu kesehatan," kata Amir, Rabu (3/5/2023).

Disisi lain, situasi Banyuwangi kini tengah mengalami anomali cuaca. Meski suhu panas menyengat, namun juga sering terjadi hujan.

Hal ini berpotensi terjadinya peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD), infeksi saluran pernafasan seperti flu hingga batuk.

"Utamanya DBD ini, sangat perlu diwaspadai. Itu disebabkan karena nyamuk aedes aegypti yang berkembang biak dari genangan air di botol-botol bekas akibat hujan tidak merata," jelas Amir.

Ia meminta kepada masyarakat agar melakukan langkah pencegahan antisipasi DBD dengan 3M yakni menguras, menutup penampungan air, mengubur barang-barang bekas yang berpotensi menimbulkan genangan.

"Karena ketika ada orang yang telah terjangkit, maka ini bisa menyebar di radius 100 meter di wilayah sekitarnya. Sehingga perlu ada antisipasi dini," harapnya.

Amir melaporkan jika angka kasus DBD, flu dan batuk sementara ini memang terjadi peningkatan. Namun masih dalam kategori landai.

"Itu kami terima dari beberapa laporan fasilitas kesehatan. Tapi tidak terus meningkat signifikan. Jadi, masih landai," tegasnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Bahrullah

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV