SUARA INDONESIA BANYUWANGI

Pilu, Bocah 7 Tahun di Banyuwangi Diduga Dirampok-Diperkosa hingga Tewas saat Pulang Sekolah

Muhammad Nurul Yaqin - 13 November 2024 | 21:11 - Dibaca 470 kali
Peristiwa Pilu, Bocah 7 Tahun di Banyuwangi Diduga Dirampok-Diperkosa hingga Tewas saat Pulang Sekolah
Ilustrasi pemerkosaan. (Foto: Pixabay).

SUARA INDONESIA, BANYUWANGI - Seorang bocah yang masih duduk di bangku kelas 1 MI di Kalibaru, Banyuwangi, DCN (7), ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan, Rabu (13/11/2024).

Korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa tak jauh dari rumahnya. Tepatnya sekitar 200 meter dari tempat tinggal korban. Dia diduga menjadi korban pemerkosaan sekaligus perampokan hingga tewas.

“Saat ditemukan terdapat luka memar dibagian belakang kepala korban,” kata Kapolsek Kalibaru Iptu Yaman Adinata, membenarkan, Rabu (13/11/2024).

Yaman menyebut, peristiwa tersebut diperkirakan terjadi saat korban pulang sekolah hendak menuju ke rumahnya. 

Berdasarkan laporan yang diterima, awalnya orang tua korban curiga anaknya tak kunjung pulang dari sekolah. Padahal biasanya pada jam tersebut korban sudah pulang.

“Anak itu biasanya pulang sekolah dan sampai rumah pukul 10.15 WIB. Tapi jamnya sudah lewat, korban tak kunjung sampai,” ujarnya.

Orang tua korban kemudian berinisiatif menghubungi gurunya. Saat itu disampaikan bahwa korban sudah pulang dari sekolah.

"Habis itu dicari bareng-bareng, akhirnya yang menemukan guru dan orang tuanya sendiri," jelasnya.

Saat ditemukan, lanjut Yaman, korban tergeletak dengan kondisi terlentang dan badan lemas. Saat itu korban masih dalam kondisi berpakaian. Tapi celana dalamnya melorot. Begitu ditemukan langsung dibawa ke klinik.

“Kondisi jalan pulang sepi karena merupakan area kebun,” bebernya.

Dari hasil pemeriksaan luar, imbuh Yaman, kuat dugaan korban menjadi korban perkosaan dan kekerasan. Karena kepala bagian belakang korban memar dan berdarah. 

“Memang dugaannya kekerasan seksual. Tapi kita tidak berani memastikan, kita tunggu hasil otopsi,” tegasnya.

Saat ini Korban dibawa ke RSUD Genteng untuk diotopsi. Proses otopsi masih menunggu dokter forensik dari Jember.

Penanganan perkara ini, saat ini dilimpahkan ke Polresta Banyuwangi. Namun demikian penyelidikan dilakukan secara bersama-sama Polresta dan Polsek.

“Penyelidikan dilakukan bersama Polsek Kalibaru dan Reskrim Polresta Banyuwangi,” tandasnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV