BANYUWANGI, Suaraindonesia.co.id - Sebagian besar wilayah di Kabupaten Banyuwangi telah memasuki musim kemarau, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat melakukan identifikasi daerah-daerah yang rawan mengalami kekeringan.
Hal itu menyusul peringatan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengenai dampak fenomena El Nino yang diprediksi menyebabkan kemarau lebih kering dari musim sebelumnya.
Sekretaris BPBD Banyuwangi, Mujito mengatakan, dari hasil pemetaan hampir seluruh kecamatan di Bumi Blambangan rawan terjadi kekeringan. Namun ada tiga kecamatan yang terdeteksi memiliki status rawan kekeringan tingkat tinggi.
Tiga kecamatan dimaksud diantaranya Kecamatan Wongsorejo, Tegaldlimo dan Bangorejo. Dari ketiga kecamatan tersebut, ada 12 desa yang masuk kategori rawan kekeringan.
Seperti di Kecamatan Bangorejo terdapat Desa Sambimulyo dan Desa Sambirejo yang potensi kekeringannya tinggi. Kemudian di Kecamatan Tegaldlimo ada Desa Kalipait, Kedungasri, Kendalrejo, Purwoagung dan Wringinpitu.
"Sementara di Kecamatan Wongsorejo ada lima desa. Masing-masing Desa Alasbuluh, Alasrejo, Bangsring, Sidowangi dan Desa Wongsorejo," bebernya, Selasa (27/06/2023).
Mujito menjelaskan, pemetaan wilayah rawan kekeringan dilakukan untuk memetakan bencana di daerah serta penanganannya. Dikarenakan, beberapa wilayah memang cukup rawan bencana kekeringan.
"Hampir seluruh wilayah di Banyuwangi masuk kategori rawan terjadinya kekeringan, namun ada tingkat kerawanannya. Ada yang masuk dalam kategori tinggi, sedang maupun ringan," ujarnya.
Meski demikian, Mujito menambahkan, BPBD bersama warga juga sudah mulai melakukan antisipasi dengan mengamankan persediaan air bersih. Apalagi di Kabupaten Banyuwangi sudah dibangun sarana dan prasarana air bersih untuk mencukupi kebutuhan warga.
"Saya rasa selama musim kemarau cadangan air bersih terutama di wilayah yang rawan kekeringan masih tercukupi dengan sarana dan prasarana yang dibangun Pemkab Banyuwangi," tandasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Muhammad Nurul Yaqin |
Editor | : Lutfi Hidayat |
Komentar & Reaksi