SUARA INDONESIA BANYUWANGI

Tekan Volume Sampah, Banyuwangi Bangun TPS dengan Daya Tampung 84 Ton Per Hari

Muhammad Nurul Yaqin - 15 December 2022 | 16:12 - Dibaca 1.60k kali
Peristiwa Daerah Tekan Volume Sampah, Banyuwangi Bangun TPS dengan Daya Tampung 84 Ton Per Hari
Desain kantor TPS Banyuwangi tampak depan. (Istimewa).

BANYUWANGI - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) membangun Tempat Pemrosesan Sampah (TPS) di Desa Balak, Kecamatan Songgon.

TPS tersebut dibangun dalam upaya menekan volume sampah di Banyuwangi. Adapun lahan yang dibangun TPS itu seluas 1,6 Ha.

Plt Kepala DLH Banyuwangi, Dwi Handayani mengatakan, TPS tersebut nantinya mampu menampung volume sampah 84 ton per hari. 

"TPS ini aman mengelola sampah dari 33 desa di 6 kecamatan. Diantaranya Kecamatan Songgon, Singojuruh, Rogojampi, Kabat, Sempu dan Genteng," katanya kepada wartawan, Kamis (15/12/2022).

Dwi menuturkan, pembangunan TPS itu merupakan kerjasama Pemkab Banyuwangi dan PT Systemiq Lestari Indonesia dalam Program Banyuwangi Hijau.

“Pemkab Banyuwangi hanya menyediakan lahan dan mengurus proses perizinannya. Sementara untuk pendanaan dari berbagai lembaga donor, salah satunya Pemerintah Negara Norwegia,” cetusnya.

TPS tersebut direncanakan dapat dioperasikan pada bulan April 2023 mendatang oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Persampahan DLH Banyuwangi.

Proses pembangunan TPS di Songgon ini melibatkan ratusan pekerja lokal, bahkan setelah TPS itu selesai juga akan menyerap ratusan pekerja setempat.

Dwi menyebut, awal operasional TPS diproyeksikan 215 orang pekerja yang terdiri dari driver armada pengangkutan sampah, tenaga pemilah sampah, pemrosesan sampah organik, teknisi mesin dan peralatan. 

“80 persen pekerja konstruksi adalah warga sekitar. Nanti, saat beroperasi juga yang didahulukan orang sekitar TPS. Tujuannya tidak lain untuk meningkatkan perekonomian mereka,” ujarnya.

Dwi menyampaikan untuk tahap awal sampah diolah menjadi plastik bernilai jual, kompos, maggot dan pupuk organik cair (POC).

"Kedepan pembuatan briket untuk bahan bakar pengganti batu bara, keramik, genteng, roster dan paving," tuturnya.

Pihaknya meminta agar masyarakat untuk terlebih dahulu memilah sampah sebelum dimasukkan ke TPS dan membudayakan perilaku membuang sampah pada tempatnya.

“Semoga tempat ini bukan hanya sekedar menjadi tempat pemrosesan sampah saja. Tapi saya berharap mampu meningkatkan perekonomian khususnya masyarakat sekitar TPS,” tegasnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Bahrullah

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV