SUARA INDONESIA BANYUWANGI

Ribuan KPM di Jambewangi Terhapus, Dinsos PPKB Banyuwangi Tak Menjamin Data Kembali

Muhammad Nurul Yaqin - 14 September 2022 | 17:09 - Dibaca 1.40k kali
Peristiwa Daerah Ribuan KPM di Jambewangi Terhapus, Dinsos PPKB Banyuwangi Tak Menjamin Data Kembali
Kadinsos PPKB Banyuwangi, Henik Setyorini. (Istimewa).

BANYUWANGI - Ribuan keluarga penerima manfaat (KPM) di Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, Banyuwangi, yang terhapus dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), mulai dilakukan pendataan ulang.

Meski begitu, Dinas Dinas Sosial (Dinsos) Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (PPKB) Banyuwangi, tak bisa memberikan jaminan data itu kembali seperti semula.

Namun, Dinsos PPKB Banyuwangi tetap berusaha semaksimal mungkin agar ribuan KPM yang terhapus itu bisa kembali diusulkan ke Kemensos.

"Kita jaminan tidak bisa, yang pasti kita terjunkan tim pendamping dan operator untuk menginput ulang, kemudian kita usulkan kembali ke Kemensos," ucap Kadinsos PPKB Banyuwangi, Henik Setyorini, Selasa (13/9/2022) kemarin.

Berdasarkan data dari Dinsos PPKB Banyuwangi, total KPM yang terhapus di Jambewangi mencapai 1.784. Adapun rinciannya, 592 warga penerima Program Keluarga Harapan (PKH), 504 warga penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), dan 688 warga Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI-JK).

Akibatnya, saat penyaluran BLT BBM yang berlangsung sejak 6 September 2022 lalu, ribuan warga kurang mampu di Desa Jambewangi gigit jari, lantaran tak menerima dana kompensasi kenaikan harga BBM itu. Dikarenakan data mereka terhapus dari DTKS.

"Namun penyaluran BLT BBM itu yang dipakai data penerima BPNT dan PKH yang kemarin nerima. Berarti sekitar 504 untuk BPNT dan 592 untuk PKH di Desa Jambewangi yang nggak dapat," cetusnya.

Henik menegaskan, dirinya tidak mau flash back terkait penyebab hilangnya ribuan data penerima BLT BBM di Desa Jambewangi tersebut.

Namun yang pasti, lanjut Henik, saat ini data tersebut memang hilang, sehingga nama-nama keluarga penerima manfaat itu tidak mendapatkan BLT BBM. "Saat ini dia gak dapat, seharusnya kan dapat," tukasnya.

Henik menambahkan, menindaklanjuti hilangnya data KPM itu, Kepala Desa Jambewangi sudah melaksanakan musyawarah desa (Musdes). "Untuk siapa-siapanya, pak Kades masih mengusut," ujarnya.

Hilangnya data ribuan KPM ini, menurut Henik, cukup ganjal. Sebab, dari 217 desa/kelurahan di Banyuwangi, hanya Desa Jambewangi saja yang eror. Artinya, kata dia, ada sesuatu yang salah sehingga data tersebut hilang dari data penerima BLT BBM.

"Meski demikian, saya pastikan data warga yang kemarin hilang segera bisa kita tangani. Sehingga dalam waktu seminggu, anak-anak sudah menginput. Selanjutnya kita usulkan kembali," tegasnya lagi.

Henik menambahkan, penggunaan data penerima PKH dan BPNT sebagai data penerima BLT BBM ini, sudah sesuai dengan Juklak dan Juknis yang ada. 

Penyaluran BLT BBM dilakukan secara bertahap sesuai dengan SP2D dana yang masuk ke PT Pos Indonesia, sebagai penyalur bantuan. 

"Penyaluran BLT BBM dilakukan secara bertahap, dan saat ini sudah mencapai sekitar 40 ribu warga yang menerima dari total ada 120.572 penerima BLT BBM," pungkasnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Bahrullah

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV