BANYUWANGI- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan, puncak musim kemarau di Banyuwangi, Jawa Timur, akan terjadi pada bulan Agustus-September 2022.
"Keseluruhan wilayah Banyuwangi kini telah masuk di musim kemarau. Sedangkan puncaknya akan terjadi antara Agustus-September," kata Prakirawan BMKG Banyuwangi, I Gede Agus Purbawa, Jumat (15/7/2022).
Dia menjelaskan, meskipun Banyuwangi telah memasuki musim kemarau. Namun kemarau tahun ini, intensitas hujan cenderung meningkat.
"Hal itu karena dampak fenomena La Nina lemah, meski kemarau hujan tetap ada, namun tidak terlalu inten seperti musim penghujan," terangnya.
Pihaknya juga menginfokan pada kemarau Juli-Agustus, agar mewaspadai angin kencang. Terutama aktivitas di penyeberangan laut.
"Diprediksi angin kencang terjadi seminggu ke depan. Kami himbau teman-teman di pelabuhan selalu waspada," pintanya.
Kata I Gede Agus Purbawa, pemicu angin kencang tersebut karena pergerakan angin dari Australia cenderung lebih cepat.
"Karena pada Juli-Agustus matahari ada di Utara. Sehingga angin bergerak dari daerah dingin ke daerah panas," bebernya.
Selain itu, warga juga diminta mewaspadai gelombang tinggi. Terutama warga yang tinggal di pesisir pantai selatan Banyuwangi.
"Gelombang tinggi diprediksi mencapai 2,5 meter, semakin ke selatan semakin tinggi, diprediksi mencapai 4-5 meter," tandasnya. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Muhammad Nurul Yaqin |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi