BANYUWANGI- Ndalung Volunteer, komunitas yang bergerak di dunia relawan kemanusiaan dan kebencanaan duduk bareng bahas mitigasi kebencanaan, Kamis (30/6/2022).
Kegiatan bertajuk "Peran Masyarakat dalam Menanggulangi Bencana" itu, menghadirkan sejumlah organisasi dan komunitas yang aktif di sesama relawan.
Sebanyak 25 peserta yang mengikuti kegiatan ini berdiskusi dalam berbagai program yang akan dilaksanakan bersama.
Adapun targetnya, mengajak pemuda untuk turut andil dalam program kolaborasi pentahelix dalam upaya pelestarian lingkungan gerakan mitigasi bencana.
"Serta satuan pendidikan aman bencana, bahkan dapat melahirkan desa tangguh bencana di beberapa wilayah khususnya di Kabupaten banyuwangi dengan menggandeng stakeholder dan organisasi-organisasi terkait," ucap Founder Ndalung Volunteer, Pugut Ranto Priono Shandi.
Kata dia, kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan jiwa kepedulian terhadap penanggulangan bencana, yang sangat penting untuk digalakkan di lapisan masyarakat.
"Peran masyarakat dalam penanggulangan bencana sangat penting. Karena bencana bukan ditunggu tapi akan datang sewaktu-waktu. Oleh karenanya dibutuhkan pola kolaborasi yang baik dalam upaya pencegahan, juga kaum pemuda harus menjadi garda terdepan untuk dapat bergerak aktif dalam hal ini," ungkapnya.
Pihaknya berharap, para pemuda yang ikut meramaikan acara lungguh bareng (duduk bersama) relawan ini, dapat mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berpartisipasi aktif.
"Utamanya pembentukan nilai kepedulian terhadap lingkungan untuk mencegah terjadinya bencana alam yang tidak terduga di wilayah tertentu," pungkasnya.
Acara yang dilaksanakan di Dusun Sumberasih, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, tepatnya di pendopo wisata Telunjuk Raung Kabupaten Banyuwangi, ini dihadiri organisasi dan komunitas kerelawanan, diantaranya Unit Aksi Cepat Lasnaz YDSF, Relawan Nusantara, Semut Gunung Indonesia, Korps Suka Rela (KSR) PMI Unit UIN KHAS Jember. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Muhammad Nurul Yaqin |
| Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi