BANYUWANGI- Musim pancaroba atau peralihan musim hujan ke musim kemarau di Banyuwangi diprediksi akan terjadi pada April mendatang, berdasarkan keterangan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
BMKG pun mengimbau warga agar mewaspadai potensi terjadinya cuaca ekstrem yang ditandai dengan hujan lebat, angin kencang disertai petir.
Prakirawan BMKG Banyuwangi, I Gede Agus Purbawa menyampaikan, ketika peralihan musim tekanan udara bisa berubah-ubah.
Bahkan, kecepatan angin dan pembentukan awan cumulonimbus bisa saja terjadi sangat cepat. Ini yang kemudian memicu cuaca yang semula cerah mendadak berubah menjadi mendung dan hujan.
"Peralihan musim ini akan memicu terjadinya cuaca ekstrem, seperti hujan deras disertai angin kencang hingga petir," jelasnya, Senin (28/3/2022).
Menurutnya, musim pancaroba masih akan berlangsung hingga bulan April. Bahkan, untuk dataran tinggi bisa sampai bulan Mei.
"Sebab tekanan udara di daerah dataran tinggi dan rendah memang berbeda. Sehingga sebagian wilayah di Banyuwangi sudah ada yang masuk musim kemarau, sebagian masih berada di musim hujan," paparnya.
Masyarakat yang tinggal di wilayah sekitar pesisir pantai diimbau agar mewaspadai potensi angin kencang dan gelombang tinggi.
"Kecepatan angin sendiri bisa mencapai maksimal 20 knot atau setara dengan 37 kilometer per jam. Sedangkan gelombang tinggi bisa mencapai 3 meter. Sehingga masyarakat kami imbau untuk tetap waspada," jelas Gede.
Masyarakat juga diminta bisa mengenali cuaca selama masa peralihan. Karena, potensi hujan lebat, disertai angin kencang hingga petir masih akan terjadi.
"Tidak menutup kemungkinan akan terjadinya hujan es," pungkasnya. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Muhammad Nurul Yaqin |
Editor | : |
Komentar & Reaksi