BANYUWANGI- Harga minyak goreng di Banyuwangi, Jawa Timur, kian mahal. Sebelumnya hanya berkisar di Rp 17 ribu, kini melonjak di harga Rp 29 ribu.
Kenaikan harga minyak goreng baik curah maupun dalam kemasan yang terjadi, memukul tak hanya konsumen tapi juga para pedagang.
Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskopumdag) Kabupaten Banyuwangi menyebut, faktor kenaikan harga minyak goreng disebabkan karena minimnya stok di pasaran.
"Pasokan barang yang minim di pasaran, membuat adanya kenaikan harga," kata Plt Kadis Kopumdag Banyuwangi Nanin Oktaviantie, Rabu (3/11/2021).
Nanin menambahkan, faktor lain jadi pemicu kenaikan karena menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru. Mengingat setiap terjadi momen penting tersebut harga-harga bahan pokok akan mengalami kenaikan.
"Hal ini menjadi perhatian kami, karena memang setiap momen Nataru, selalu ada kenaikan harga kebutuhan pokok," jelas dia.
Pihaknya tidak akan tinggal diam. Diskopumdag akan menggandeng sejumlah stakeholder untuk mengadakan kegiatan pasar murah di sejumlah titik wilayah Banyuwangi.
"Biasanya rutin kita lakukan saat menjelang Idul fitri, natal dan tahun baru. Tujuannya agar masyarakat bisa membeli kebutuhan pokok dengan harga yang lebih murah dan harga bisa kembali stabil," tandasnya. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Muhammad Nurul Yaqin |
Editor | : |
Komentar & Reaksi