BANYUWANGI- Sebagian wilayah di Banyuwangi, Jawa Timur, telah memasuki musim penghujan di bulan November ini. Masyarakat diimbau mewaspadai potensi cuaca ekstrem.
Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi, I Gede Agus Purbawa mengatakan, sebagian wilayah tersebut diantaranya Kalibaru, Songgon, Licin, Kota Banyuwangi, Pesisir Timur hingga wilayah Pesisir Tenggara.
Musim penghujan di Banyuwangi akan disusul wilayah pesisir timur laut sekitar Wongsorejo. Sehingga pada bulan depan, wilayah yang berada di ujung timur Pulau Jawa ini secara keseluruhan masuk musim penghujan.
"Bulan November ini kami memprakirakan intensitas hujan mulai meningkat, sampai bulan Desember nanti. Puncak musim penghujan akan terjadi di Bulan Januari-Februari 2022," kata Agus, selasa (2/10/2021).
Oleh karenanya, BMKG mengimbau agar masyarakat Banyuwangi lebih meningkatkan kewaspadaan di musim penghujan tahun ini.
Apalagi, lanjut Agus, musim hujan tahun ini juga dipengaruhi dampak fenomena La Nina yang dapat meningkatkan curah hujan.
"Fenomena ini dapat menambah curah hujan kurang lebih 20-70 persen dengan intensitas rendah hingga sedang dibanding curah hujan seperti musim sebelumnya," ungkapnya.
Agus menambahkan, ancaman cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi hingga puncak musim penghujan di Januari-Februari 2022.
"Karena curah hujan tahun ini diprediksi makin meningkat intensitasnya, potensi bencana hidrometeorologi yang biasanya disebabkan seperti banjir, angin kencang, dan tanah longsor," sebutnya.
Sehingga, masyarakat yang berada di wilayah dengan kemiringan tinggi yang berpotensi terjadinya longsor dan berada di wilayah genangan berpotensi banjir, agar selalu meningkatkan kewaspadaan. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Muhammad Nurul Yaqin |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi