SUARA INDONESIA BANYUWANGI

Bikin Bangga, Inovasi 'Simpling' DLH Banyuwangi Tembus Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Terbaik Nasional

Muhammad Nurul Yaqin - 19 June 2023 | 19:06 - Dibaca 2.47k kali
Pemerintahan Bikin Bangga, Inovasi 'Simpling' DLH Banyuwangi Tembus Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Terbaik Nasional
Tim UPTD Laboratorium Lingkungan DLH Banyuwangi saat bekerja keras melakukan uji lingkungan yang diajukan pengguna jasa melalui aplikasi Simpling. (Foto: DLH Kabupaten Banyuwangi for Suaraindonesia.co.id).

BANYUWANGI, Suaraindonesia.co.id - Sukses melakukan transformasi layanan laboratorium lingkungan berbasis digital, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banyuwangi mendapat penghargaan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB).

Inovasi digital yang dikembangkan DLH Banyuwangi bernama Simpling (Sistem Informasi Manajemen Pelayanan Laboratorium Lingkungan). Inovasi tersebut bertujuan untuk peningkatan pelayanan prima kepada masyarakat.

Aplikasi Simpling merupakan layanan jasa pengujian kualitas lingkungan yang berbasis digital.

Lebih mudahnya lagi, Simpling adalah aplikasi pelayanan laboratorium yang telah berbasis web. Kemudahan akses yang dapat dijangkau oleh pengguna jasa, memberikan pelayanan pengujian yang lebih cepat, efektif dan efisien.

Terobosan inovasi pelayanan publik di UPTD Laboratorium Lingkungan DLH Banyuwangi itu kemudian menjadi Finalis Top Inovasi Pelayanan Publik 2023 dari KemenPAN-RB, setelah mengikuti serangkaian seleksi yang panjang.

Berdasarkan surat keputusan Kementerian PAN RB Nomor B/308/PP.00.05/2023, menetapkan Inovasi Simpling sebagai salah satu dari 99 inovasi terbaik nasional atau Top 99 Inovasi Pelayanan Publik dari seluruh Indonesia yang dihelat oleh Kementerian PAN RB.

"Capaian ini menjadi suatu kebanggaan bagi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyuwangi. Penghargaan Top 99 inovasi terbaik nasional tersebut menjadi pelecut kami untuk terus berinovasi dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat," ujar Plt Kepala DLH Banyuwangi Dwi Handayani.

Yani sapaan akrab Plt Kepala DLH Banyuwangi menerangkan, inovasi Simpling yang secara mudah dapat diakses melalui laman https://labdlh.banyuwangikab.go.id merupakan bentuk transformasi pelayanan digital laboratorium dan telah menjadi salah satu role model laboratorium lingkungan di Indonesia yang menerapkan Laboratory Information Management System (LIMS).

"Laboratorium Lingkungan DLH Banyuwangi menjadi laboratorium DLH Kabupaten/Kota pertama di Jawa Timur yang telah menerapkan laboratory Information Management System sejak 2021," bebernya.

Seluruh tahapan pengajuan pemeriksaan sampel uji dilaksanakan secara digital, terdapat fasilitas tracking untuk memantau dan memberikan informasi atas setiap tahapan proses pemeriksaan contoh uji hingga diterbitkan hasil uji.

Sehingga sampel dapat dikirimkan melalui jasa pengiriman atau paket dan administrasi dapat dilengkapi secara online dan telah terintegrasi dengan aplikasi E-PAD dan Smart Kampung untuk kemudahan akses bagi pengguna layanan.

UPTD Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyuwangi sebagai laboratorium pengujian yang menerapkan SNI ISO/IEC 17025:2017 telah terakreditasi Nasional oleh Komite Akreditasi Nasional dengan nomor akreditasi LP-976-IDN satu-satunya di eks Karesidenan Besuki dan Bali. 

Pada Desember tahun 2021 UPTD Laboratorium Lingkungan DLH Kabupaten Banyuwangi juga mendapatkan pengakuan Internasional ILAC-MRA (International Laboratory Accreditation Cooperation-Mutual Recognition Arrangement), untuk meningkatkan kredibilitas dan akses pelayanan pengujian atas parameter kualitas lingkungan yang lebih luas dan diakui dunia. 

Laboratorium yang selalu mengedepankan pelayanan prima dan secara konsisten menjaga validitas jaminan mutu pengujian serta telah melakukan transformasi layanan digital pengujian melalui Simpling, UPTD Laboratorium Lingkungan DLH Kabupaten Banyuwangi menjadi rujukan pemeriksaan sampel kualitas lingkungan dari 288 perusahaan baik dari dalam daerah Banyuwangi maupun luar daerah, hingga meningkatkan akses dari luar Banyuwangi sebesar 272 persen, dengan 1.884 sampel pemeriksaan per tahunnya atau meningkat 190 persen serta meningkatkan PAD hingga 149 persen.

"Selain Banyuwangi, beberapa perusahaan di eks Karesidenan Besuki juga kami jangkau. Ada dari Jember, Lumajang, Bondowoso, Situbondo melakukan pengujian di Laboratorium DLH Banyuwangi. Layanan kami juga menyasar hingga Bali, seperti Kabupaten Jembrana dan sekitarnya," sebutnya.

Kemampuan pengujian UPTD Laboratorium Lingkungan DLH Kabupaten Banyuwangi mencakup berbagai matriks sampel diantaranya air limbah, air bersih, air permukaan, air tanah, air minum, air laut, padatan, udara ambien, hingga kebisingan dengan jumlah kemampuan uji mencapai 193 parameter.

Ruang Lingkup parameter penguji yang bisa dilakukan oleh laboratorium meliputi; pH, Suhu, Daya Hantar Listrik, TSS, TDS, BOD, DO, COD, Minyak dan Lemak, Ammonia, Nitrat, Nitrit, Surfaktan Chrom VI, Fluorida, Kesadahan, Sulfida, Klorida, Kekeruhan, Phospat, Permanganat, Warna, Logam Berat (Hg, Pb, Cd, Ag, Au, Fe, Mn, Cr, Co, Ni, Zn, Cu), Fenol, Sianida, Sisa Klor, Salinitas. Untuk udara ambien meliputi; partikulat, NO2, SO2, O3, H2S, NH3, kelembaban serta kebisingan dan getaran, matriks padatan dan B3.

"Semua itu untuk mengakomodir kebutuhan pengguna jasa sekaligus sebagai pemantauan kualitas lingkungan di Banyuwangi seiring pesatnya pembangunan di Banyuwangi dan tumbuhnya berbagai jenis perusahaan diantaranya industri pertambangan, perikanan, perhotelan, perkebunan, rumah sakit/klinik dan manufaktur," ucap Yani.

Selain Inovasi SIMPLING, UPTD Laboratorium Lingkungan juga mengembangkan 5 inovasi lainnya. Diantaranya Labling Goes To School, CONTEST WANGI (Comparison Testing Laboratory of Banyuwangi), IKLAN MASDILAN (Indeks Kualitas Layanan Masyarakat Digital Milenial), KOPLINGWANGI (Kumpul Online Pelanggan Laboratorium Lingkungan DLH Banyuwangi) dan LAMBANG SURGAWI (Laboratorium Lingkungan Sambang Sumur Warga Banyuwangi). 

"Sudah cukup banyak Laboratorium DLH Kabupaten/Kota lain di Jawa Timur maupun dari Provinsi diluar Jawa Timur yang secara rutin melakukan studi banding atau studi tiru setiap tahunnya," ujar perempuan alumni Fakultas Teknik Kimia UPN “Veteran” Yogyakarta ini. (Adv)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Satria Galih Saputra

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV