SUARA INDONESIA BANYUWANGI

Dapat Tambahan 26 Ribu Ton Pupuk Subsidi, DPRD Banyuwangi Yakin Penyaluran Tepat Sasaran

Muhammad Nurul Yaqin - 01 October 2022 | 14:10 - Dibaca 1.58k kali
Pemerintahan Dapat Tambahan 26 Ribu Ton Pupuk Subsidi, DPRD Banyuwangi Yakin Penyaluran Tepat Sasaran
Wakil Ketua DPRD Banyuwangi, Ruliyono. (Muhammad Nurul Yaqin/suaraindonesia.co.id).

BANYUWANGI - Petani di Banyuwangi, Jawa Timur, mendapat tambahan alokasi pupuk subsidi sebanyak 26 ribu ton untuk keperluan musim tanam September hingga Desember 2022.

Realokasi pupuk subsidi 26 ribu ton itu terdiri dari pupuk Urea dan NPK. Adapun rinciannya 12 ribu ton Urea dan 14 ribu ton NPK.

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banyuwangi percaya, penyaluran pupuk subsidi untuk petani sudah tepat sasaran. Karena sesuai elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK).

"Saya yakin sudah ada regulasinya, Pemkab menyalurkan sudah tepat sasaran. Karena sudah ada rumusnya e-RDKK, jadi tidak sembarangan," kata Wakil Ketua DPRD Banyuwangi, Ruliyono, Sabtu (1/10/2022).

Politisi sekaligus Ketua DPD Partai Golkar Banyuwangi ini tidak menampik jika masih banyak petani yang mengeluhkan adanya kelangkaan pupuk subsidi.

Namun pihaknya tidak bisa berbuat banyak. Sebab, jatah alokasi pupuk bersubsidi di Banyuwangi menjadi kewenangan pusat.

"Akan tetapi upaya sudah kita lakukan, dengan mendesak Dinas Pertanian untuk menambah kuota yang diharapkan sesuai Kebutuhan Banyuwangi," jelas Ruli.

Menurut Ruli, sebenarnya penyaluran pupuk subsidi sudah terpenuhi di Banyuwangi. Terkait tujuh kecamatan yang telah melebihi e-RDKK, hal itu lantaran para petani sudah mengambil jatah duluan. 

"Sehingga ada kesan kelangkaan, padahal tidak. Karena sudah diambil duluan jatahnya sesuai e-RDKK di tujuh kecamatan tersebut," cetusnya.

Disisi lain, dewan akan mendorong Pemkab Banyuwangi untuk mencarikan jalan keluar. Pasalnya, petani sangat bergantung pada pupuk subsidi. Sedangkan kuotanya kian dibatasi.

"Oleh karena itu eksekutif kita dorong untuk menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi. Solusinya dengan membuat pupuk, minimal mutunya bisa menyaingi, walaupun tidak sama dengan Urea," pungkas Ruli.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV