BANYUWANGI- Pemerintah Kabupaten Banyuwangi melalui Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) mengaku telah mengumpulkan para distributor penyalur pupuk bersubsidi.
Pertemuan tersebut guna memonitoring dan evaluasi (monev) untuk mencegah terjadinya kecurangan dalam penyaluran pupuk bersubsidi ke masyarakat.
Ketua KP3 Banyuwangi Mujiono menyampaikan, alokasi pupuk subsidi tahun ini mengalami pengurangan. Selaku pengawas, pihaknya mau memastikan penyaluran pupuk bersubsidi tepat sasaran.
"Tentu peruntukannya by name by address yang berhak sesuai e-RDKK. Jangan sampai nanti para distributor tadi menyalahgunakan daripada pupuk bersubsidi," kata Mujiono mengingatkan, Rabu (2/3/2022).
Menurutnya, pasca pengungkapan adanya penyelundupan pupuk subsidi sebulan yang lalu, KP3 Banyuwangi kembali meningkatkan pengawasan, salah satunya dengan melakukan sidak ke kios pengecer.
Hal itu dilakukan, imbuh Mujiono, agar penyelewengan pupuk bersubsidi di Banyuwangi bisa ditekan sekecil mungkin.
"Kemarin sudah disidak semua ke kios-kios, hasil nya setelah kejadian kemarin (penyelundupan), semua normal kembali, sehingga perlu kita hadir untuk evaluasi," ucap Sekretaris Daerah (Sekda) Banyuwangi ini.
Dia juga mengingatkan kepada kios pengecer agar tidak memainkan harga pupuk bersubsidi, termasuk jangan menjual kepada warga yang tidak tertera di elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK).
"Jika kedapatan melanggar, izin kios pupuk bersubsidi bisa dicabut," tegas Mujiono. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Muhammad Nurul Yaqin |
Editor | : |
Komentar & Reaksi