SUARA INDONESIA BANYUWANGI

Perhutani Banyuwangi Utara Kembangkan Hutan dengan Sistem Agroforestry dan Ekowisata

Muhammad Nurul Yaqin - 30 March 2021 | 11:03 - Dibaca 2.92k kali
Pemerintahan Perhutani Banyuwangi Utara Kembangkan Hutan dengan Sistem Agroforestry dan Ekowisata
Administratur Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyuwangi Utara, Agus Santoso, saat memberikan keterangan.

 BANYUWANGI- Perum Perhutani Banyuwangi Utara dalam waktu dekat akan mengembangkan wilayah terpadu berbasis hutan sosial.

Dalam mengimplementasikan program kehutanan sosial, ada beberapa sub program yang dikembangkan. Diantaranya yakni sistem pengelolaan hutan dengan cara Agroforestry dan Ekowisata.

Agroforestry adalah sistem usaha tani yang mengkombinasikan antara tanaman pertanian dan tanaman kehutanan untuk meningkatkan keuntungan serta memberikan nilai tambah.

Sedangkan pengembangan potensi bisnis di sektor Ekowisata, perhutani akan mengoptimalkan aset destinasi wisata yang ada di wilayahnya.

Administratur Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyuwangi Utara, Agus Santoso menyebut, dengan Agroforestry dan Ekowisata, pengembangan dan bisnis pengelolaan hutan tidak hanya berasal dari kayu saja.

"Kalau dulu perhutani pendapatan utama sebesar 80 persen dari kayu log jati, dan getah pinus. Tetapi sekarang kita mengembangkan di komoditi lain, yaitu Agroforestry, dan Ekowisata (non kayu). Sehingga pendapatan ke depan supaya tidak hanya ke kayu jati," ujar Agus, Selasa (30/3/2021).

Sedangkan implementasi dari cara tersebut, kata Agus, kedepan akan ada kerjasama antara perhutani dengan kelompok tani hutan atau lembaga masyarakat desa hutan.

"Kalau untuk agroforestry itu seperti tanaman jagung, ada cabai, kita tahun ini juga akan mengambangkan porang, itu di seluruh wilayah dimana bisa ditumpangsarikan. Kita juga merintis tempat-tempat wisata nanti yang mengelola masyarakat. Jadi ada kerjasama antara perhutani dengan masyarakat," terangnya.

Agus juga menambahkan, karena masih pada momentum HUT Perhutani yang ke-60, pihaknya berkomitmen kedepan perhutani bisa melakukan perubahan dengan tantangan zaman seperti sekarang ini.

"Jadi yang pertama adalah semangat persatuan, tumbuh dan berkembang. Tantangan kedepan ini pengelolaan hutan semakin kompleks, kalau secara teknis mudah, tetapi masalah sosial ekonomi ini kita dengan masyarakat harus bisa sinergi. Sehingga kedepan ini SDM perhutani harus ditingkatkan karena ini paling utama," tandasnya. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV