BANYUWANGI- Pembuatan Kartu Tanda Penduduk elektronik (KTP-el) di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) membludak, jelang pencoblosan Pilkada Banyuwangi.
Sekretaris Dispendukcapil Banyuwangi, Saiful Salam mengaku, sejak beberapa hari terakhir, jumlah warga yang mengurus dokumen kependudukan mencapai 900 orang per hari. Padahal di hari biasa, hanya sekitar 700 orang.
"Mengalami peningkatan sekitar 15-20 persen, kalau sebelumnya sekitar di angka sekitar 700 per hari sekarang 900," jelas Saiful saat dikonfirmasi, Selasa (8/12/2020).
Salah satu faktor membeludaknya permintaan KTP-el saat ini, kata dia, karena pihak KPU mensyaratkan adanya KTP-el kepada setiap calon pemilih yang hendak mencoblos di Pilkada Banyuwangi.
"Salah satu persyaratan nyoblos, penduduk harus sudah rekam dan punya KTP-el. Sehingga dengan persyaratan tersebut penduduk punya kewajiban untuk memenuhi itu. Apalagi Kemarin hasil koordinasi Dispenduk sama KPU bagi yang sudah masuk DPT, yang belum rekam dan lain-lain difasilitasi oleh Dispenduk," terangnya.
Pihaknya terus mengebut proses perekaman KTP-el hingga hari pencoblosan. Saiful menyarankan jika ada warga Banyuwangi yang belum rekam KTP-el agar segera diurus.
"Besok kami buka sampai jam 13.00 WIB. Sehingga bagi penduduk yang sudah umur 17 tahun yang belum rekam bisa langsung ke Dispenduk, atau di 5 kecamatan yang mempunyai alat rekam KTP-el. Diantaranya Kecamatan Siliragung, Kalibaru, Muncar, Genteng, dan Sempu," pintanya.
Dia menyampaikan, jauh hari sebelum mendekati pencoblosan pihaknya terus memaksimalkan pelayanan untuk perekaman KTP-el, dengan cara jemput bola ke sekolah-sekolah.
"Jemput bola dilakukan setiap hari ke semua sekolahan. Yang sudah umur 17 tahun kita rekam dan kita cetakkan KTP-el nya. Bahkah pelayanan dilakukan hingga jam 8 malam untuk hari Senin-Selasa juga dilakukan di hari libur Sabtu dan Minggu," tutur Saiful. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Muhammad Nurul Yaqin |
| Editor | : |
Komentar & Reaksi