BANYUWANGI, Suaraindonesia.co.id - Polresta Banyuwangi telah menerima laporan adanya dugaan kasus perundungan atau bullying yang menimpa seorang anak SMP. Kepolisian sedang mendalami kasus dan telah memeriksa 5 saksi.
"Laporan sudah masuk ke kami, saat ini sedang dalam penanganan di Unit Renakta (Remaja, Anak, Wanita) Satreskrim Polresta Banyuwangi," jelas Kasatreskrim Polresta Banyuwangi Kompol, AKP Agus Sobarnapraja saat dikonfirmasi Suaraindonesia.co.id, Senin (16/10/2023).
Lebih lanjut, Agus menyampaikan, polisi telah mulai memeriksa saksi-saksi dan mengumpulkan bukti untuk mengungkap kebenaran di balik insiden tersebut.
Pihak berwenang memastikan bahwa mereka akan melakukan penyelidikan yang cermat dan mengambil tindakan tegas terhadap pelaku jika terbukti bersalah.
"Pemeriksaan saksi sudah kami jalankan mulai hari kemarin. Setidaknya ada lima saksi, termasuk korban. Hari ini kami akan gelar perkara terkait kasus tersebut," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, kasus perundungan di sekolah kembali mencuat ke permukaan dengan kejadian tragis yang menimpa seorang siswa SMP. Seorang siswa berusia 13 tahun di Banyuwangi, Jawa Timur, mengalami penganiayaan yang begitu brutal hingga mengalami retak tulang.
Insiden tersebut terjadi di salah satu SMP di Banyuwangi. Korban menjadi sasaran utama perundungan dari rekan sekelasnya. Kejadian ini terjadi pada Jumat, 13 Oktober 2023.
Korban diduga dianiaya sebanyak dua kali. Pertama di lingkungan sekolah dan kedua di luar sekolah. Terduga pelaku utama dalam perundungan teman seangkatan. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Muhammad Nurul Yaqin |
| Editor | : Danu Sukendro |
Komentar & Reaksi