BANYUWANGI- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banyuwangi mengingatkan, masuk puncak musim penghujan, Demam Berdarah Dengue (DBD) menjadi penyakit yang perlu diwaspadai.
Dinkes Banyuwangi mencatat, di awal tahun 2022 ada 25 warga yang terjangkit DBD. Satu diantaranya meninggal dunia.
Menurut keterangan Plt Kadinkes Banyuwangi, Amir Hidayat, kasus DBD ditemukan hampir merata di semua kecamatan. Namun yang paling mendominasi adalah di kecamatan kota.
"Temuannya hampir merata di semua kecamatan di Banyuwangi namun yang paling mendominasi adalah di kota. Sementara untuk usia yang paling rentan terjangkit adalah anak-anak hingga remaja," jelas Amir, Sabtu (29/1/2022).
Amir menyebut, adanya peningkatan kasus DBD disebabkan banyaknya genangan air selama musim penghujan. Hal tersebut memudahkan nyamuk aedes aegypti berkembang biak.
"Di kota banyak sekali genangan-genangan seperti penampungan air yang kebanyakan tidak bersentuhan dengan tanah. Genangan air yang tidak bersentuhan tanah itu sangat kondusif untuk sarang nyamuk," ujar dia.
Dinas Kesehatan, kata Amir, telah menerbitkan surat edaran kepada kecamatan, desa maupun kelurahan. Surat tersebut berisi himbauan untuk kembali melakukan langkah pencegahan.
"Gerakan serentak 3 M, menguras, menutup penampungan air, mengubur barang-barang bekas yang berpotensi menimbulkan genangan. Kalau memang memungkinkan kita akan memberikan Abate kepada masyarakat," tutupnya. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Muhammad Nurul Yaqin |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi