BANYUWANGI- Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani meninjau ketersediaan beras di Gudang Bulog, Ketapang, Senin (19/4/2021).
Tujuan peninjauan ini untuk memastikan ketersediaan beras di Bulog Banyuwangi selama ramadhan hingga lebaran masih mencukupi.
Saat melakukan peninjauan, Bupati Ipuk ditemani sejumlah jajarannya, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Jember Hestu Wibowo, serta Wakil Kepala Bulog Banyuwangi, Moehari.
Bupati Ipuk menyampaikan, ketersediaan beras di Banyuwangi hingga hari raya dipastikan aman. Apalagi hasil panen tahun kemarin hingga panen raya saat ini Banyuwangi tetap mengalami surplus beras.
"Masyarakat tidak perlu khawatir kita surplus cukup banyak. Dari kapasitas 21 ribu ton beras yang tersedia di Bulog, kebutuhan Banyuwangi hanya 1.200 ton. Jadi surplusnya cukup banyak," ucap Ipuk usai peninjauan.
Sementara Wakil Kepala Bulog Banyuwangi, Moehari menambahkan, stok beras di Bulog Banyuwangi sampai saat ini kurang lebih sekitar 20.300 ton.
Stok tersebut tidak hanya cukup sampai lebaran, akan tetapi pihaknya memastikan satu sampai dua tahun kedepan juga aman.
"Itu bisa bertambah lagi karena kita terus melakukan penyerapan kedepan. Stok sekarang ada sekitar 20.300 ton skala beras. Itu kurang lebih untuk satu sampai dua tahun mencukupi," jelasnya.
Dikatakannya juga, untuk hasil penyerapan panen petani, Bulog Banyuwangi sudah mengantongi sebanyak 5.400 ton beras.
"Itu semaksimal mungkin akan terus dilakukan penyerapan," tandasnya.
Kepala BI Jember Hestu Wibowo menyebut, kegiatan peninjauan ini juga merupakan salah satu program kerja Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Banyuwangi.
Pihaknya meninjau langsung ketersediaan dan kesiapan beberapa komoditas salah satunya adalah beras di Bulog.
"Ini dalam rangka memberikan jaminan dan informasi kepada masyarakat, bahwa selama Ramadhan hingga Idulfitri tahun ini masyarakat tidak perlu khawatir. Karena kita sudah melihat langsung dan ketersediaannya sangat melimpah," papar Hestu. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Muhammad Nurul Yaqin |
| Editor | : |
Komentar & Reaksi