BANYUWANGI- Harga komoditas bahan pangan di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menjelang bulan Suci Ramadhan, terpantau masih relatif stabil dan terkendali.
"Berdasarkan tim monitoring kami di 15 pasar daerah di wilayah Banyuwangi, harga sembako jelang ramadhan, sampai saat ini masih relatif aman, masih relatif stagnan," kata Salim, Bidang Perdagangan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan (Diskopumdag) Banyuwangi, Kamis (25/3/2021).
Dia mencontohkan, seperti harga gula masih di harga Rp 12.000, dan bawang merah berkisar di Rp 30.000.
"Kalau yang lainnya seperti harga daging ayam juga masih relatif stagnan," ucapnya.
Selain itu, harga cabai juga mulai turun, yang awalnya meroket di harga Rp 120.000, sejak kemarin harga turun menjadi Rp 110.000.
Menurutnya, meski harga cabai turun sedikit namun harga masih terbilang mahal. Harga ini, kata dia, dipengaruhi oleh sejumlah faktor yang menyebabkan harga cabai bertahan agak lama.
"Menurut analisa kami dan hasil tinjau lapangan, harga cabai sampai melambung karena faktor curah hujan yang terlalu tinggi, sehingga produksi tanaman cabai banyak yang rusak," kata Salim.
Sebagaimana hasil survei pihaknya di Kecamatan Wongsorejo yang merupakan tempat penghasil cabai terbesar di Banyuwangi, dari hamparan luasan hektaran tanah yang ditanami cabai disana kualistasnya sudah tidak ada yang bagus dikarenakan cuaca.
"Padahal cabai Banyuwangi termasuk salah satu pemasok cabai terbesar se Indonesia, sedangkan Banyuwangi sendiri disokong oleh Kecamatan Wongsorejo. Namun di Wongsorejo sendiri dari hamparan seluas itu tidak ada yang bagus, semuanya rusak, bahkan dialihfungsikan buat menanam jagung," terangnya.
Menurutnya, hal inilah yang menyebabkan harga cabai melambung dan bertahan lama hingga sekarang. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Muhammad Nurul Yaqin |
Editor | : Nanang Habibi |
Komentar & Reaksi