SUARA INDONESIA BANYUWANGI

Pagelaran Gandrung Sewu, Ketua DPRD: Ini Pelestarian Budaya Banyuwangi

Muhammad Nurul Yaqin - 29 October 2022 | 19:10 - Dibaca 1.97k kali
Budaya Pagelaran Gandrung Sewu, Ketua DPRD: Ini Pelestarian Budaya Banyuwangi
Ketua DPRD Banyuwangi, I Made Cahyana Negara, saat memberikan keterangan di acara Festival Tari Gandrung Sewu, di Pantai Boom, Sabtu (29/10/2022). (Muhammad Nurul Yaqin/Suaraindonesia.co.id).

BANYUWANGI - Ketua DPRD Banyuwangi, I Made Cahyana Negara, mendukung penuh pagelaran Tari Gandrung Sewu di Pantai Boom, Sabtu (29/10/2022).

Menurutnya, sebanyak 1.248 penari yang tampil dalam festival tahunan itu, dapat merangsang generasi penerus pelaku seni khususnya gandrung.

"Saya sangat mendukung Gandrung Sewu ini. Karena satu menjadi trek record Banyuwangi. Kedua sebagai konsolidasi budaya. Ketiga merangsang generasi penerus pelaku-pelaku seni, khususnya gandrung," ungkap Made.

Politisi sekaligus Ketua DPC PDI Perjuangan Banyuwangi ini menyebut, Gandrung Sewu menjadi sangat menarik karena merupakan pelestarian budaya.

"Tari Gandrung ini kan identitas Banyuwangi yang wajib kita lestarikan. Bagi saya itu yang menarik dan paling penting," cetusnya.

Lebih lanjut Made menjelaskan, pelestarian budaya ini juga sejalan dengan visi PDI Perjuangan. 

"Karena dalam ajaran tri sakti Bung Karno sudah disampaikan tentang berkepribadian dalam kebudayaan," ucapnya.

Made membeberkan, dalam tri sakti Bung Karno sebuah bangsa akan berdiri kokoh bila memiliki kemandirian dalam bidang ekonomi, kedaulatan dalam bidang politik, dan kepribadian dalam bidang kebudayaan.

Kepribadian dalam bidang kebudayaan menjadi kata kunci. Sebab, sebuah bangsa tidak akan bisa menciptakan peradabannya sendiri tanpa pondasi kebudayaan yang kuat.

"Peradaban adalah wujud material dan kebudayaan adalah rohnya," jelasnya.

Terakhir, Made berharap pagelaran Gandrung Sewu terus menjadi agenda tahunan Banyuwangi. Ia juga meminta agar terus dibenahi dan dievaluasi jika memang ada beberapa kekurangan.

Sebab, Made menambahkan bahwa Bumi Blambangan adalah miniatur Indonesia. Artinya, sesuai semangat nasionalisme, seluruh budaya asli Nusantara wajib hukumnya di uri-uri.

"Apalagi dengan sajian kolosal, dan koreografi yang bagus, Gandrung Sewu terbukti telah menjadi magnet ampuh dalam mendatangkan wisatawan," pungkasnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV