SUARA INDONESIA BANYUWANGI

Disbudpar Fasilitasi Karya Seniman di Banyuwangi

Muhammad Nurul Yaqin - 18 November 2020 | 20:11 - Dibaca 1.53k kali
Budaya Disbudpar Fasilitasi Karya Seniman di Banyuwangi
Salah satu pengunjung saat melihat-lihat pajangan karya seni fotografi di pameran yang digelar halaman Disbudpar Banyuwangi, Rabu (18/11/2020) malam.

BANYUWANGI- Bencana Covid-19 diakui banyak berdampak pada segala sektor, salah satunya turut dirasakan oleh sejumlah seniman yang akhirnya membatasi ruang kreatif.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi ikut ambil andil dalam rangka mendukung dan memfasilitasi karya pelaku seni dengan menghadirkan pameran bertajuk Sewu Gandrung.

Program ini melibatkan ratusan seniman. Berbagai jenis seni pun turut ditampilkan, mulai dari lukisan, patung, fotografi, hingga tari.

Terlihat lukisan yang menggambarkan tari gandrung juga tertata rapi di stand yang disediakan Disbudpar Banyuwangi.

Kepala Disbudpar Banyuwangi Yanuarto Bramuda melalui Kepala Bidang Pemasaran, Ainur Rofiq mengatakan, tema sewu gandrung ini diambil dengan tujuan memamerkan berbagai karya seniman di Banyuwangi yang fokus menggambarkan tari gandrung.

"Kegiatan ini melibatkan berbagai unsur seniman. Yakni 65 pelukis, sekitar 50 fotografer dan 2 orang pematung," ucapnya, Rabu (18/11/2020).

Rofiq juga membeberkan indikator keberhasilan dari pameran ini. Terutama transaksi jual beli berbagai karya, sehingga membantu memulihkan ekonomi bagi pelaku seni di masa pandemi.

Pihaknya memahami bahwa selama pandemi sektor kesenian juga terdampak. Sehingga dengan kegiatan yang digelar sejak 14 hingga 21 November ini diharapkan mampu menarik kolektor seni.

"Maka target kami dengan pameran ini yakni untuk memberikan wadah kepada seniman agar bisa memamerkan karyanya. Sekaligus bisa menjualnya kepada kolektor-kolektor seni," ungkapnya.

Mengingat pelaksanaan di masa pandemi, pagelaran ini tetap mengedepankan protokol kesehatan guna mencegah adanya cluster baru penyebaran covid-19. Pada tahun sebelumnya digelar di gedung tertutup kini berada di ruangan terbuka.

"Tetap menerapkan protokol kesehatan dengan 3M dan cek suhu otomatis. Dalam satu waktu maksimal pengunjung yakni 150 orang. Misal kuotanya sudah penuh pengunjung yang baru datang kami persilahkan antri," tandas Rofiq. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV