SUARA INDONESIA, BANYUWANGI - Sambutan hangat dan meriah selalu diterima calon Bupati Banyuwangi nomor urut 01, Ipuk Fiestiandani saat blusukan bertemu warga. Warga yang ingin Ipuk kembali menjadi Bupati memberikan sambutan dengan berbagai cara kreatif khas warga. Mulai disambut dengan selawatan, yel-yel, nyanyian hingga pantun.
Seperti di Desa Kedaleman, Ipuk disambut seni kuntulan, Selasa (29/10/2024). Warga memainkan musik tradisi khas Banyuwangi ini mengiringi dan mengantar Ipuk yang berjalan kaki berkeliling menyapa warga door to door. Warga antusias keluar rumah untuk bertemu calon pemimpin idolanya. Mereka ingin bersalaman serta berfoto dengan Ipuk.
“Kami ingin Bu Ipuk jadi bupati lagi, agar Banyuwangi semakin maju,” kata Widya, warga Kedaleman yang juga aktif di kelompok ibu-ibu pengajian.
Warga merasa berbagai program pemberdayaan Ipuk telah berdampak positif bagi perekonomian. Seluruh warga yang ditemui sepakat bersama-sama dengan Ipuk melanjutkan dan menuntaskan program yang sudah berjalan baik.
“Kami senang usaha kecil seperti kami diperhatikan. Karena sudah banyak pelaku usaha kecil di Rogojampi yang mendapat sentuhan program UMKM naik kelasnya Bu Ipuk. Semoga program ini bisa berlanjut,” ujar Indah, warga lainnya.
Sejumlah tokoh agama dan tokoh masyarakat Rogojampi turut hadir memberikan dukungan. Kehadiran mereka mempertegas keinginan bersama agar Ipuk kembali memimpin Banyuwangi demi pembangunan yang berkelanjutan.
Sambutan yang sama juga dirasakan saat Ipuk menyapa ratusan karyawan di dua pabrik Rogojampi, yakni Pabrik Plastik dan Pabrik Tali dari Sabut Kelapa di Desa Mangir. Ipuk langsung disambut dengan bait pantun oleh warga. Suasana penuh kegembiraan, memperlihatkan antusias masyarakat terhadap sosok pemimpin perempuan ini.
“Dulurrrr, Tuku Kerupuk Nang Sukojati, Bu Ipuk Kang Dadi Bupati (Beli kerupuk di Sukojati, Bu Ipuk yang Jadi Bupati. Tuku Kerupuk Nang Omae Kang Suci, Bu Ipuk Kang Nomor Siji (Beli kerupuk di rumahnya pak Suci, Bu Ipuk yang nomor satu),” kata Irwati, seorang pekerja di pabrik plastik.
“Pak Harsono Ngolah Gelali, Kukur-kurur Nganggo Deriji, Konco-konco Ojo Lali, Tanggal Pitu Likur Nyoblos Nomor Siji (Pak Harsono mengolah gulali, menggaruk-garuk pakai jari, teman-teman jangan lupa, tanggal 27 November pilih nomor satu,” ucap Imron, karyawan pabrik tali sabut kelapa.
Ipuk Fiestiandani berterima kasih atas sambutan harga warga. Ipuk berkomitmen untuk terus melanjutkan program-program yang telah berjalan baik serta memperluas manfaatnya agar semakin banyak masyarakat Banyuwangi terbantu.
“Saya terima kasih atas dukungan dan doa semua warga. Insya Allah, dengan keguyuban warga, kami siap melanjutkan pembangunan dan berjuang bersama untuk Banyuwangi yang lebih maju,” kata Ipuk.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Muhammad Nurul Yaqin |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi