SUARA INDONESIA BANYUWANGI

Serangan Drone Ukraina di Pabrik Bahan Peledak Rusia: Langkah Kyiv yang Mencengangkan

Aditya Mulawarman - 20 October 2024 | 19:10 - Dibaca 658 kali
Peristiwa Serangan Drone Ukraina di Pabrik Bahan Peledak Rusia: Langkah Kyiv yang Mencengangkan
Serangan Drone Ukraina di Pabrik Bahan Peledak Rusia/(ilustrasi/@pixabay)

SUARA INDONESIA - Ukraina terus melakukan serangan strategis terhadap wilayah Rusia dalam upaya memperlemah infrastruktur militer negara tersebut. 

Pada Minggu (20/10), Ukraina meluncurkan serangan drone yang berhasil mencapai pabrik bahan peledak utama di Rusia, sekitar 750 kilometer dari perbatasan Ukraina. 

Serangan ini menjadi bukti betapa seriusnya Kyiv dalam membidik lokasi-lokasi yang dianggap krusial bagi tentara Moskow.

Menurut sumber intelijen Ukraina, serangan tersebut menargetkan pabrik bahan peledak Sverdlov di Dzerzhinsk, dekat kota Nizhny Novgorod, Rusia. 

Pabrik ini dikenal sebagai salah satu produsen bahan peledak militer terbesar di Rusia dan menjadi sasaran utama karena dianggap berperan penting dalam pasokan kebutuhan militer Rusia.

Serangan tersebut dilakukan menggunakan drone yang berhasil mencapai wilayah tersebut. 

Meskipun pertahanan udara Rusia dan perangkat peperangan elektronik berhasil menangkal sebagian serangan, beberapa ledakan besar terjadi di area pabrik. 

Gubernur Nizhny Novgorod, Gleb Nikitin, mengonfirmasi bahwa ada empat karyawan stasiun pemadam kebakaran yang terluka akibat pecahan peluru ringan.

Rekaman yang tersebar di media sosial Rusia menunjukkan adanya ledakan besar di sekitar pabrik, dengan beberapa drone yang berhasil ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara. 

Namun, belum ada laporan resmi mengenai tingkat kerusakan di pabrik Sverdlov atau dampaknya terhadap produksi bahan peledak.

Pabrik Sverdlov sebelumnya sudah dikenai sanksi oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa karena perannya dalam memproduksi bahan peledak militer untuk Rusia. 

Serangan ini, jika berhasil merusak fasilitas produksi, dapat memperlambat pasokan bahan peledak yang digunakan oleh pasukan Rusia dalam invasi mereka ke Ukraina.

Serangan drone ke wilayah dalam Rusia ini bukan pertama kalinya dilakukan oleh Ukraina. 

Kyiv telah berulang kali menargetkan fasilitas militer dan energi di Rusia sebagai bagian dari strategi untuk memperlemah kemampuan Rusia dalam perang. 

Serangan kali ini merupakan salah satu yang terbesar dalam dua minggu terakhir, dengan Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan bahwa mereka berhasil menembak jatuh 110 drone Ukraina dalam semalam.

Serangan udara yang dilakukan Ukraina ini menandakan eskalasi yang signifikan dalam konflik, terutama dengan serangan yang semakin mendekati pusat-pusat penting di Rusia.

Tak hanya Ukraina yang aktif melakukan serangan, Rusia juga terus melancarkan serangan drone ke berbagai wilayah di Ukraina. 

Salah satu serangan terbaru mereka menargetkan Kota Kryvyi Rig, yang mengakibatkan setidaknya 17 orang terluka.

Selain itu, fasilitas energi di wilayah Sumy di timur laut Ukraina juga diserang, menyebabkan pemadaman listrik bagi 37.000 konsumen di wilayah tersebut.

Meski Rusia telah berhasil menghancurkan sebagian besar kapasitas pembangkit listrik Ukraina, serangan terus berlanjut, bahkan saat suhu dingin ekstrem melanda wilayah tersebut.

Serangan drone yang dilakukan kedua belah pihak menunjukkan bahwa konflik antara Rusia dan Ukraina belum menunjukkan tanda-tanda mereda. 

Dengan serangan yang menargetkan infrastruktur vital seperti pabrik bahan peledak dan fasilitas energi, konflik ini semakin mengarah pada perang panjang yang melibatkan strategi penghancuran aset-aset krusial bagi kelangsungan perang masing-masing pihak.

Penutupan sementara Bandara Kazan oleh otoritas penerbangan Rusia pada Minggu pagi juga menandakan adanya kekhawatiran terhadap serangan drone yang dapat mengganggu keamanan udara di wilayah tersebut.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Aditya Mulawarman
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV