SUARA INDONESIA BANYUWANGI

Ratusan Sopir Dump Truk Desak Polresta Banyuwangi Pecat Oknum Pidsus jadi Beking Tambang Ilegal

Muhammad Nurul Yaqin - 22 January 2022 | 15:01 - Dibaca 2.04k kali
Peristiwa Ratusan Sopir Dump Truk Desak Polresta Banyuwangi Pecat Oknum Pidsus jadi Beking Tambang Ilegal
Ratusan sopir dump truk saat melakukan aksi di depan Mapolresta Banyuwangi. Mereka menuntut oknum Pidsus setempat dicopot dari jabatannya, Sabtu (22/1/2022). (Muhammad Nurul Yaqin/suaraindonesia.co.id).

BANYUWANGI- Ratusan sopir dump truk menggeruduk kantor Polresta Banyuwangi, Sabtu (22/1/2022) siang. Mereka menuntut agar oknum Pidsus setempat dicopot dari jabatannya.

Para sopir yang tergabung dalam Pilot Project Indonesia yang digagas oleh organisasi Perdumwangi (Persatuan Dump Truk Banyuwangi) itu mengaku, menjadi korban atas ulah oknum tersebut.

"Kami yang mendukung sepenuhnya pemerintah, akan tetapi justru nasib kami yang menjadi korban dari semua yang telah dilakukan pihak terkait. Khususnya oknum Pejabat Pidsus Polresta Banyuwangi," ucap Koordinator Aksi M Ridwan.

Menurut mereka, semua kontrol tambang-tambang galian C ilegal yang ada di Banyuwangi, diduga berada di tangan oknum Pidsus tersebut. 

"Sehingga kami para sopir bersama-sama menuntut dan mendesak Polresta Banyuwangi untuk memecat oknum Pidsus yang menjadi kontrol tambang-tambang di Banyuwangi tersebut," tegas Gus Ridwan sapaan akrabnya.

Selain itu, mereka juga meminta tambang galian C yang ada di Banyuwangi agar ditata serta diarahkan, untuk kemaslahatan Banyuwangi kedepannya.

"Kita tidak menuntut tambang-tambang itu ditutup. Namun kita menuntut supaya ditata. Akan tetapi fakta di lapangan, justru tambang-tambang yang ada di Banyuwangi, dirasa diarahkan kepada tujuan yang berbanding terbalik dengan apa yang kita harapkan," ungkapnya.

Menurut mereka, fakta di lapangan tambang-tambang kecil diinjak-injak, sedangkan tambang yang besar justru disembah bagaikan raja. "Tidak pernah ada penegasan, tidak pernah ada penindakan, walaupun kita sudah berkali kali melaporkan," kata Gus Ridwan.

Dari persoalan tersebut, pihaknya mendesak Polresta Banyuwangi agar memproses hukum tambang-tambang ilegal yang telah pihaknya laporkan sebelumnya.

Karena, lanjutnya, terindikasi mereka menjadi penyebab konflik yang ada di kalangan dump truk dan mendukung penuh terhadap dump truk ODOL (over dimension over loading) yang ada di Kabupaten Banyuwangi.

"Oleh karenanya, kami mohon kepada Bapak Kapolresta Banyuwangi untuk mendengarkan aspirasi ini dan cepat mengambil langkah. Karena kami sudah lama sekali menjadi korban, teman-teman kami sudah lama tidak bekerja, sudah lama kendaraannya parkir di rumah masing-masing," bebernya.

"Jangan sampai teman teman kami yang punya tujuan mendukung penuh program pemerintah, justru menjadi korban atas semua ini," pungkas Gus Ridwan.

Dikonfirmasi terpisah, Kabag Ops Polresta Banyuwangi Kompol Agung Setyo Budi mengaku, pihaknya telah menerima mediasi dari perwakilan sopir dump truk yang menuntut salah satunya agar oknum Pidsus Polresta Banyuwangi segera dicopot dari jabatannya.

"Mediasi hari ini dari rekan-rekan Perdumwangi, semua sudah kita fasilitasi dan kita terima masukannya. Hasilnya nanti kita laporkan pada pimpinan," ucap Kompol Agung singkat. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : M Ainul Yaqin

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV