SUARA INDONESIA BANYUWANGI

KMP Dharma Rucitra Terbakar di Perairan Ketapang-Gilimanuk, Seluruh Penumpang Dievakuasi

Muhammad Nurul Yaqin - 18 December 2021 | 13:12 - Dibaca 1.03k kali
Peristiwa Daerah KMP Dharma Rucitra Terbakar di Perairan Ketapang-Gilimanuk, Seluruh Penumpang Dievakuasi
Evakuasi penumpang oleh TIM SAR Gabungan dalam simulasi kapal kebakaran di penyeberangan Ketapang-Gilimanuk, Sabtu (18/12/2021). (Muhammad Nurul Yaqin/suaraindonesia.co.id).

BANYUWANGI- KMP Dharma Rucitra yang baru saja lepas jangkar dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi terbakar di perairan selat Bali, Sabtu (19/12/2021) siang.

Asap tebal tampak membumbung tinggi dari kapal besar yang biasa melayani penumpang dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali ini.

Bahkan sebagian penumpang pun terpaksa terjun ke laut untuk menyelamatkan diri menggunakan jaket pelampung.


Namun, ini hanyalah simulasi penanganan kecelakaan kapal di tengah laut di penyeberangan Ketapang-Gilimanuk.

Dalam simulasi yang melibatkan tim gabungan Basarnas, TNI-AL, Satpol Air Polresta Banyuwangi, Pertamina, ASDP dan stakeholder lainnya, turut dihadiri Sekjen Kementerian Perhubungan Djoko Sasono.

Dalam simulasi kecelakaan, api tiba-tiba muncul dari kamar mesin dan menyebar cepat. Nahkoda kapal pun segera mengirim sinyal bahaya dan meminta pertolongan.


Alarm kebakaran juga dibunyikan. Penumpang panik dan berhamburan keluar kapal. Bahkan ada sebagian penumpang terpaksa terjun ke laut untuk menyelamatkan diri menggunakan jaket pelampung.

Kru kapal mencoba menenangkan penumpang. Tangga dan ILR darurat dilepaskan. Sebagian penumpang dievakuasi sementara di ILR darurat hingga menunggu kapal bantuan datang.


Seluruh kru dari dalam kapal juga berusaha memadamkan api yang sudah membesar. Hingga beberapa menit kemudian kapal bantuan datang dan membantu memadamkan api serta mengevakuasi para penumpang.

Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan simulasi ini. Semua penumpang beserta awak kapal berhasil diselamatkan ke tempat yang lebih aman oleh Tim SAR Gabungan.

Sekjen Kementerian Perhubungan Djoko Sasono menyampaikan, simulasi yang dilakukan ini merupakan tugas daripada penyelenggara pelayaran.

Tidak hanya dari Kementerian Perhubungan, namun semua stakeholder juga dilibatkan dalam membantu jika suatu saat terjadi kecelakaan kapal di laut.

"Simulasi ini memang sering dilakukan agar supaya kita lebih terampil," pungkas Djoko. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV