BANYUWANGI- Sebagian wilayah di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, sudah memasuki musim penghujan di awal bulan November ini.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi mengimbau masyarakat mewaspadai potensi penyakit demam berdarah dengue (DBD) akan meningkat pada musim hujan.
Kasi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Banyuwangi, Sudarto Setyo mengatakan, untuk mencegah dari ancaman penyakit tersebut masyarakat harus menjaga kebersihan lingkungan.
"Dengan membersihkan genangan air yang bisa memunculkan jentik nyamuk Aedes aegypti. penyebab penyakit demam berdarah," kata Sudarto, Selasa (2/10/2021).
Sudarto menyebut, genangan air yang tidak kontak dengan tanah akan menjadi tempat perindukan berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti.
"Itu yang menjadi indikator, biasanya kalau hujannya sporadis tidak terus-terus seperti sekarang. Hujan panas, hujan panas, akan berdampak pada berkembangnya penyakit DBD," ungkapnya.
Dalam mengendalikan penyakit ini, Dinkes Banyuwangi telah menyiapkan siasat. Diantaranya dengan menggalakkan Gertak PSN (Gerakan Serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk).
Kegiatan Gertak PSN ini biasanya rutin dilakukan setiap hari Jumat oleh warga bersama perangkat desa, dan kader pemantau jentik.
"Termasuk di sekolah dan pondok pesantren. Gerakan pemberantasan sarang nyamuk harus terus dilaksanakan, supaya efek dari hujan yang mulai datang terhadap perkembangan penyakit dapat dikendalikan," tandas Sudarto. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Muhammad Nurul Yaqin |
Editor | : |
Komentar & Reaksi