BANYUWANGI- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur memetakan desa/keluaran rawan bencana.
Dari 8.051 desa/kelurahan di Jawa Timur, terdapat sebanyak 2.742 desa/kelurahan masuk kategori rawan bencana dengan kategori tinggi.
Data ini dibeberkan Kasi Pencegahan BPBD Jawa Timur, Dadang Iqwandy, saat mengisi kegiatan di Kantor Desa Tamansari, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi, Senin (25/10/2021).
Kegiatan tersebut dalam rangka uji coba strategi percepatan ketangguhan desa di Provinsi Jawa Timur melalui model desa kolaborasi.
Sejumlah stakeholder turut terlibat, diantaranya BPBD Kabupaten Banyuwangi, serta didukung Siap Siaga Kemitraan Australia dan Indonesia dalam pengelolaan risiko bencana.
Dadang menyebut, upaya yang dilakukan BPBD dalam mengurangi risiko bencana, salah satunya dengan membentuk dan memperkuat desa-desa tangguh yang siaga bencana.
Sampai tahun 2021, kata dia, program Destana (Desa Tangguh Bencana) baru dilaksanakan di 702 desa/kelurahan di Jawa Timur.
"Oleh karenanya skema percepatan program Destana melalui kolaborasi multi pihak perlu didorong, mengingat masih terdapat sekitar 2000-an desa/kelurahan yang belum tersentuh program Destana," ungkap Dadang. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Muhammad Nurul Yaqin |
Editor | : |
Komentar & Reaksi