SUARA INDONESIA BANYUWANGI

Menuju Banyuwangi Merdeka dari Sampah

Muhammad Nurul Yaqin - 21 December 2022 | 12:12 - Dibaca 1.77k kali
Pemerintahan Menuju Banyuwangi Merdeka dari Sampah
Plt Kepala DLH Banyuwangi Dwi Handayani. (Muhammad Nurul Yaqin/suaraindonesia.co.id).

BANYUWANGI - Persoalan sampah di Banyuwangi, Jawa Timur, menjadi atensi serius Dinas Lingkungan Hidup (DLH).

Beberapa langkah strategis tengah dipersiapkan DLH guna mewujudkan visi pengelolaan sampah di Banyuwangi.

Plt Kepala DLH Banyuwangi Dwi Handayani mengatakan, pihaknya telah menyusun rancangan akhir masterplan pengelolaan sampah.

Masterplan pengelolaan sampah ini disusun DLH Banyuwangi dengan bantuan teknis dari Program Clean Ocean Through Clean Communities (CLOCC).

Masterplan ini dirancang untuk menjadi panduan rencana strategis dan aksi pengelolaan sampah bagi seluruh OPD guna mewujudkan visi pengelolaan sampah di Banyuwangi.

Hal tersebut dilakukan dalam rangka mendukung program pengelolaan sampah Banyuwangi secara jangka panjang. Tujuan dari masterplan ini untuk menuju Banyuwangi merdeka dari sampah.

"Selain itu, kita juga ingin menuju destinasi wisata dunia melalui sistem pengelolaan sampah terintegrasi dan berkelanjutan di tahun 2040," ucap Dwi kepada wartawan, Rabu (21/12/2022).

Guna mewujudkan cita-cita besar tersebut, langkah awal yang akan dilakukan DLH terlebih dahulu menetapkan rencana induk pengelolaan sampah.

Secara kolaboratif, menjalankan piloting perbaikan pengelolaan sampah di desa dengan dukungan para mitra pembangunan.

Mengkolaborasikan potensi semua pihak untuk pengelolaan sampah terintegrasi dan berkelanjutan dengan arahan yang jelas dan satu tujuan.

Kemudian menyusun master plan pengelolaan sampah Banyuwangi untuk panduan bersama selama 20 tahun untuk menciptakan perubahan perilaku dan sistem yang berkelanjutan.

"Penyusunan masterplan persampahan ini Insyaallah akan kami launching di tanggal 21 Februari 2023 mendatang," cetusnya.

Selain itu, DLH Banyuwangi juga akan mempercepat proses piloting yang nantinya bisa menjadi contoh percepatan pelayanan sampah di seluruh Kabupaten Banyuwangi.

Untuk tahap awal ada 47 Desa yang akan dilakukan pendampingan. Adapun rinciannya, 33 desa dari program Banyuwangi Hijau dan 14 desa dari program CLOCC. 

"Nanti akan terbentuk Desa Asuh Desa dalam pengelolaan sampah ini," jelasnya.

Terakhir DLH mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk terlibat dalam mewujudkan masterplan pengelolaan sampah Banyuwangi sesuai dengan kapasitasnya.

"Untuk mewujudkan ini semua, kita berupaya menyeimbangkan porsi anggaran pemerintah dan meningkatkan porsi dana dari non pemerintah dalam pelayanan sampah," tegas Dwi.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Bahrullah

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV