SUARA INDONESIA BANYUWANGI

Banyuwangi Reptile Community Ajak Masyarakat Sayangi Reptil

Muhammad Nurul Yaqin - 18 October 2020 | 19:10 - Dibaca 1.60k kali
Komunitas Banyuwangi Reptile Community Ajak Masyarakat Sayangi Reptil
Pengunjung saat asyik bermain dengan reptil, Minggu (18/10/2020). (Foto: Muhammad Nurul Yaqin/Suaraindonesia).

BANYUWANGI - Kebanyakan orang sering merasa takut saat bersentuhan langsung dengan reptil. Namun tak sedikit juga bahkan memiliki hobi untuk memelihara hewan tersebut.

Seperti yang dilakukan Komunitas Banyuwangi Reptile (BRC) ini. Setiap hari Minggu weekend mereka melakukan gathering dengan mempertontonkan kepada warga berbagai jenis reptil yang bisa dipelihara. Diantaranya seperti ular dan iguana yang sudah jinak.

Koordinator BRC Andre Setiawan mengatakan ia bersama kelompoknya sering mangkal di Taman Sritanjung Banyuwangi untuk mengajak pengunjung berfoto bersama dengan reptil dan menyayanginya. 

Tidak hanya itu, mereka juga memberi pemahaman kepada masyarakat bahwa reptil bisa menjadi peliharaan yang menyenangkan.

"Tidak semua hewan itu berbisa. Masih banyak hewan yang bisa kita pelihara. Diantaranya iguana, ular seperti piton dan ular pelangi yang kita bawa sekarang ini," ucap Andre saat melakukan gathering perdananya di Taman Sritanjung, meski sebelumnya sempat terhambat karena pandemi Covid-19.

Pihaknya juga ingin menepis pemahaman sebagian orang tentang reptil adalah hewan yang berbahaya dan liar. Sehingga terjadi pembunuhan dan eksploitasi reptil sampai akhirnya menjadi langka.

"Seperti contohnya ular, dari 100 persen ular di Indonesia ini hanya 30 yang berbisa, 70 persennya lagi memang ada istilah berbisa menengah, tetapi dianggap aman untuk manusia. Jadi kalau tidak emergency dan tidak mengganggu manusia jangan sampai main bunuh," pintanya.

Untuk itu, kata dia, agar masyarakat mengetahui perbandingan antara ular yang berbisa dan tidak. Selain membawa yang tidak berbisa, pihaknya juga membawa jenis ular yang berbisa.

"Kita juga sering membawa yang berbisa saat gathering, cuma dikandangin untuk membandingkan mana yang berbisa dan tidak. Kadang antara yang berbisa dan tidak itu ada yang mirip. Jadi untuk sosialisasi ke masyarakat ini penting sekali," ungkapnya.

Tampak anak-anak juga senang saat bermain dengan reptil.

Pantauan media di lapangan nampaknya ketertarikan sebagian masyarakat terhadap reptil cukup tinggi. Dari anak-anak hingga orang tua juga ikut memegang dan berfoto bersama ular dan iguana yang dipertontonkan.

Seperti yang dikatakan salah satu pengunjung Sulistyani (47) mengaku senang dan tertarik dengan hewan reptil. Bahkan sering mengunjungi gathering komunitas pecinta reptil tersebut.

"Kalau sudah jinak gini lucu ya karena bisa dipegang. Dulunya sih ingin pelihara tapi belum dapat izin. Sehingga kalau tidak ada kerjaan di rumah saya sering mampir bersama teman kantor kesini," ungkapnya. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV