SUARA INDONESIA BANYUWANGI

Kreatif, Ibu Rumah Tangga di Banyuwangi Kembangkan Usaha Telur Puyuh Asin

Muhammad Nurul Yaqin - 13 August 2023 | 14:08 - Dibaca 2.59k kali
Ekbis Kreatif, Ibu Rumah Tangga di Banyuwangi Kembangkan Usaha Telur Puyuh Asin
Siti Yulaika (55), warga Rogojampi, Banyuwangi menunjukkan telur puyuh yang telah diasinkan. (Foto: Muhammad Nurul Yaqin/suaraindonesia.co.id).

BANYUWANGI, Suaraindonesia.co.id - Seorang ibu rumah tangga di Banyuwangi, Siti Yulaika (55), membuat terobosan baru dalam merintis sebuah usaha rumahan. Ia mengembangkan bisnis unik yakni telur puyuh asin.

Telur puyuh yang biasanya dikonsumsi langsung dengan cara direbus. Tapi kini, ada cara baru mengkonsumsinya. Ya, dibuat seperti telur asin. Hanya saja telur asin ini berukuran lebih kecil.

Siti panggilan akrabnya itu menceritakan jika ide usaha membuat telur puyuh asin itu berawal dari coba-coba. Pasalnya ia bersama anaknya dulu pernah memiliki usaha ternak burung puyuh. 

Berangkat dari situ, lambat laun Siti membulatkan tekad untuk mengembangkan telur puyuh asin. Harapannya, nilai tawar dari telur puyuh dapat meningkat karena menjadi bahan siap konsumsi.

“Awalnya iseng-iseng apakah telur puyuh dapat dijadikan telur asin sama seperti telur bebek gitu,” ujar warga Dusun Lateng, Desa Gladag, Kecamatan Rogojampi ini.

Telur puyuh asin milik Siti, dibuat dengan bahan berbeda, itulah mengapa telur asin puyuh miliknya terasa masir, dengan asin, gurih yang ringan.  

Mini, asin, gurih nan sedap, bisa langsung dilahap. Begitulah simpel dan lezatnya ketika menikmati kuliner telur puyuh asin tersebut. 

Cangkang yang mudah terkelupas, tekstur telur yang lembut. Punya sensasi asin sedap ringan, putih dan kuningnya menyatu dalam tiap kunyahan.

Bayangkan telur puyuh asin, bentuknya kecil dengan rasa asin, gurih yang begitu sedap, sudah sama seperti camilan kacang asin saja.

"Bahan yang saya gunakan adalah garam kasar, bawang putih dan cabai," tukas dia.

Ia menjabarkan, saat proses pembuatan, telur puyuh awalnya dicuci hingga bersih yang kemudian tiriskan sampai kering. Seraya, menunggu telur puyuh kering, Siti biasanya membuat air rebusan garam kasar, dengan tambahan bawang putih dan cabai.

Dirasa telur puyuh telah kering, air rebusan garam kasar, bawang putih dan cabai tadi diangkat dari perapian, barulah telur puyuh itu dimasukkan kedalam air rebusan tersebut. Selanjutnya, telur puyuh akan direndam selama 7 hari.

“Untuk 1 Kilogram telur puyuh saya biasanya menghabiskan sebanyak 1 gelas full garam kasar,” tutur Siti.

Meski baru merintis, produk telur puyuh asin olahannya cukup digemari masyarakat. Terutama para tetangga yang kepo. Dalam sehari 3 kilogram telur puyuh asin ludes diborong.

Harga yang ditawarkan juga terbilang murah. Hanya Rp 8 ribu pembeli sudah bisa membawa pulang sebanyak 12 biji telur puyuh asin. 

"Selain dijual harian, saya juga menerima pesanan. InsyaAllah jika banyak yang minat, akan menambah jumlah produksi," tegasnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Lutfi Hidayat

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV