BANYUWANGI- Festival Oling River Food kembali digelar di kawasan sungai Dam Limo, Desa/Kecamatan Tegaldlimo, Kabupaten Banyuwangi, Selasa (14/6/2022) kemarin.
Oling River Food merupakan salah satu destinasi wisata yang memiliki prinsip ekowisata, menawarkan sensasi baru berwisata kuliner di pinggir saluran primer Kali Stail.
Kepala Dinas PU Pengairan Banyuwangi, Guntur Priambodo mengatakan, kegiatan tersebut salah satunya bertujuan mendukung para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk memajukan usaha hingga berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
"Diharapkan event ini akan terus berkelanjutan dan bermanfaat bagi semua sektor. Baik UMKM serta pengembangan wisata daerah berbasis kearifan lokal," ucap Guntur.
Guntur menyampaikan, sambil menikmati keindahan dan kebersihan sungai di kawasan Dam Limo, pengunjung diajak menikmati makanan khas setempat, yakni ikan sidat, atau unagi, atau yang biasa dikenal dengan oling oleh penduduk setempat dengan berbagai varian olahan. Dam Limo merupakan salah satu tempat ladangnya ikan untuk berkembang biak.
“Warga Dam Limo mengajak pengunjung untuk merasakan sensasi menikmati Unagi dengan citarasa khas Indonesia di sebuah areal dam di pinggir sungai yang bersih," kata Guntur.
Oling merupakan salah satu ikan yang kaya gizi dan juga disukai berbagai negara Taiwan, Jepang, dan Korea. Banyuwangi sendiri dikenal sebagai daerah pengekspor sidat skala besar ke berbagai negara terutama Jepang yang di sana sidat biasa dikenal dengan Unagi.
"Dengan dijadikan tempat wisata seperti ini, kami berharap agar masyarakat turut menjaga sungai. Dengan sungai yang bersih tempat ini bisa dikunjungi banyak orang," kata Guntur.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menegaskan, selain berdampak positif pada kesejahteraan UMKM, ia juga mengajak, agar masyarakat turut serta untuk bergotong royong dan bersama-sama menjaga kebersihan sungai
"Banyak efek turunan dari gerakan ini, selain menjaga kualitas air sungai, juga menjaga lingkungan irigasi, ekosistem sungai, sehingga membuat lingkungan kita menjadi lebih sehat dan nyaman," kata Ipuk.
Selain itu dalam festival ini juga digelar lomba olahraga dayung. Terdapat kategori kano, perahu karet dan perahu sampan (perahu tradisional) yang dibagi kelas pelajar dan peserta umum. Lomba ini diikuti sekitar 75 peserta yang mendaftar, dan mayoritas adalah masyarakat sekitar.
"Keterlibatan banyak pihak sangat dibutuhkan dalam kampanye menjaga kebersihan sungai. Ini kian melengkapi gerakan masif yang telah dilakukan Banyuwangi dengan melibatkan masyarakat untuk bersama-sama menjaga sungai," urai bupati perempuan itu. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Muhammad Nurul Yaqin |
Editor | : |
Komentar & Reaksi