SUARA INDONESIA BANYUWANGI

Berkonsep Budaya Suku Osing, Pembangunan Agrowisata Tamansuruh Banyuwangi Tinggal Tahap Akhir

Muhammad Nurul Yaqin - 24 March 2022 | 11:03 - Dibaca 151 kali
Ekbis Berkonsep Budaya Suku Osing, Pembangunan Agrowisata Tamansuruh Banyuwangi Tinggal Tahap Akhir
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat meninjau pengerjaan penataan destinasi wisata Agrowisata Tamansuruh (AWT). (Istimewa).

BANYUWANGI- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi terus kebut pengerjaan revitalisasi destinasi wisata Agrowisata Tamansuruh (AWT).

Kini pembangunan destinasi yang mengusung konsep budaya Suku Osing (masyarakat asli Banyuwangi) ini telah mencapai 70 persen. 

Artinya, sisa pekerjaan tinggal penyelesaian tahap akhir, atau sebesar 30 persen. Seperti pembangunan pedestrian, pemasangan dinding rumah Osing, dan penataan lansekap.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menjelaskan, AWT merupakan destinasi seluas 10,5 hektare yang terletak di lereng kaki Gunung Ijen, tepatnya di Desa Tamansuruh, Kecamatan Glagah. 

Destinasi ini menyuguhkan hamparan ragam komoditas pertanian itu kini ditata lebih menarik dengan dukungan dari pemerintah pusat.

Di lokasi tersebut dibangun jajaran rumah Suku Osing yang indah. Berjejer dengan hamparan lahan pertanian, AWT menjadi kental dengan perpaduan nuansa budaya dan pesona alam.

Di sana juga dibangun sejumlah fasilitas diantaranya area parkir bus, pedestrian; jalan untuk akses kendaraan dan mobil; ticketing kendaraan; ruang tunggu pengemudi; mekanikal, elektrikal, dan Plumbing (MEP), serta area parkir mobil dan motor. 

Selain itu, ada bangunan inti dan kolam, ground water tank, toilet publik, musala, serta tempat pembuangan sampah (TPS), plaza, dan sanggar tari.

“Terima kasih pemerintah pusat terus mendukung pengembangan Banyuwangi, termasuk melakukan penataan AWT. Semoga destinasi ini bisa menjadi magnet baru untuk memicu pemulihan ekonomi," kata Bupati Ipuk Fiestiandani saat meninjau pengerjaan penataan AWT, Rabu (23/3/2022) kemarin.

Ipuk menyebut, selain proses pengerjaannya yang telah menciptakan lapangan kerja, pihaknya berharap ketika nantinya telah beroperasi bisa menumbuhkan geliat usaha warga di sekitar, yang juga membutuhkan tenaga kerja.

”AWT sedang dikembangkan menjadi sebuah destinasi yang bisa mendokumentasikan Banyuwangi di masa lalu, masa kini, dan masa depan. Ditampilkan perpaduan antara kearifan lokal dan pemanfaatan teknologi di kawasan wisata tersebut,” imbuh Ipuk.

Secara rutin terjadwal di destinasi ini bakal digelar kegiatan adat dan atraksi budaya. Tanpa menghilangkan identitas aslinya sebagai taman bunga dan etalase komoditas pertanian unggulan Banyuwangi.

“Ini akan menjadi destinasi yang memperlihatkan kekayaan lokal Banyuwangi. Tak hanya menampilkan budaya dan potensi pertanian lokal, AWT juga menawarkan view cantik pegunungan dan selat Bali. Semoga semuanya lancar dan bisa cepat selesai,” ujar Ipuk.

Di lokasi tersebut, Ipuk berkeliling meninjau langsung pembangunan sejumlah fasilitas. Ipuk memastikan pengerjaannya tetap mengusung kearifan lokal Banyuwangi. Yakni konsep desa wisata (kampung Osing) yang menampilkan keotentikan budayanya.

“Pengerjaannya sudah mencapai 70 persen. Targetnya selesai pada Agustus mendatang,” pungkas Ipuk. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV