BANYUWANGI- Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengoordinasikan seluruh camat dan dinas terkait untuk mendukung dan mengawal pelaksanaan pasar takjil ketika bulan Ramadhan tiba. Keberadaan Pasar Takjil diharapkan bisa mendorong pemulihan ekonomi dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan.
”Ramadhan tinggal hitungan hari lagi. Saya sudah koordinasikan seluruh camat, mari bersama-sama memberi ruang berusaha untuk warga berkreasi dengan pasar takjil, agar semakin terbuka ruang pemulihan ekonomi. Tentu tetap dengan protokol kesehatan yang ketat,” ujar Ipuk kepada media, Kamis (8/4/2021).
”Jadikan pasar takjil momentum untuk memasifkan penerapan protokol kesehatan. Kesehatan terjaga, ekonomi bergerak, itu intinya,” lanjutnya.
Ipuk sendiri dalam agenda berkantor di desa yang rutin dijalankannya tiap pekan telah memberi instruksi melalui rapat virtual yang diikuti seluruh camat terkait persiapan menyambut Ramadhan. Salah satunya keberadaan pasar takjil yang biasanya dimanfaatkan berbagai usaha rumahan untuk membuka usaha.
Ada tiga poin yang disampaikan Ipuk terkait upaya menggeliatkan UMKM melalui pasar takjil. Pertama, fasilitasi. ”Camat dan kepala desa agar mendukung pelaksanaan Pasar Ramadan. Jangan dipersulit. Atur dengan baik,” ujar Ipuk.
Kedua, kawal. Ipuk memberi contoh, camat harus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Puskesmas untuk membantu higienitas dari masing-masing UMKM. ”Turun bantu UMKM agar makanan-minuman yang dijual saat pasar takjil semakin higienis. Lalu bentuk tim yang tiada henti mengingatkan penerapan protokol kesehatan. Tegur bila ada kesalahan, termasuk semua pedagang harus pakai masker. Kalau perlu bikin lomba, pedagang terbaik dalam penerapan protokol kesehatan,” papar Ipuk yang baru dilantik pada 26 Februari tersebut.
Ipuk juga meminta pengaturan tempat dikoordinasikan agar tidak menimbulkan kemacetan yang luar biasa. ”Biasanya memang di titik-titik tertentu saat ada pasar takjil, timbul kemacetan. Saya minta diatur yang baik. Macet sedikit wajar, tapi jangan sampai kemacetannya dalam tahap yang mengganggu banyak orang,” ujarnya.
”Lalu yang tidak kalah penting adalah semuanya harus bersih dan nyaman. Bagaimana selama dan setelah berjualan, kebersihannya dijaga. Jangan sampai setelah jualan, sampah berserakan. Beri tambahan tempat sampah di sekitar lokasi,” imbuh bupati perempuan tersebut.
Poin ketiga, sambung Ipuk, optimalkan produk lokal. Pastikan semua produk yang dijajakan adalah produk lokal UMKM/usaha rumahan Banyuwangi.
”Juga utamakan yang berjualan adalah orang-orang Banyuwangi. Karena biasanya justru di jalan-jalan strategis itu saat Ramadhan banyak sekali pedagang musiman dari luar kota. Ini bukan menghalangi orang berjualan, tapi kita harus utamakan warga Banyuwangi karena ini sangat penting untuk pemulihan ekonomi warga,” pungkas Ipuk. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Muhammad Nurul Yaqin |
Editor | : M Ainul Yaqin |
Komentar & Reaksi