BANYUWANGI, Suaraindonesia.co.id - Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, semakin menarik perhatian para investor yang berminat mengembangkan bisnisnya di ujung timur Pulau Jawa ini.
Angin segar ini diharapkan dapat membantu mengatasi masalah pengangguran yang masih melanda daerah ini pasca Pandemi Covid-19. Menurut Sekretaris Daerah Banyuwangi, Mujiono, sejumlah langkah telah diambil untuk menarik investasi dan menciptakan lapangan kerja.
Salah satu investor yang menarik perhatian adalah PT INKA (Industri Kereta Api) yang berencana membuka sekitar 1.000 lowongan kerja pada awal tahun 2024. Ini menjadi kabar baik bagi masyarakat Banyuwangi yang telah lama menghadapi tantangan pengangguran.
Selain PT INKA, beberapa investor lainnya juga telah menunjukkan minat mereka untuk berinvestasi di Banyuwangi. PT Jagonya Ayam Indonesia akan berinvestasi di wilayah Kecamatan Kalibaru, memberikan peluang pekerjaan lebih lanjut di sektor tersebut.
Selain sektor manufaktur, Banyuwangi juga menarik investor di bidang energi terbarukan. Perusahaan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), mikrohidro, dan geothermal juga berinvestasi di wilayah ini. Hal ini akan membantu mengurangi ketergantungan pada sumber energi konvensional dan berkontribusi pada upaya pelestarian lingkungan.
Tidak hanya itu, sektor pariwisata juga menjadi fokus investasi di Banyuwangi. Rencana pembangunan resort dan hotel di Pantai Pulau Merah serta di beberapa wilayah Kecamatan Licin diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan dan menciptakan pekerjaan di sektor pariwisata.
"Kalau kita inventarisir sudah ada yang berinvestasi tapi belum maksimal. Kemudian yang baru dan akan masuk Banyuwangi, kurang lebih ada sembilan investor," ungkapnya.
Mujiono, Sekretaris Daerah Banyuwangi, berharap bahwa investor-investor baru ini akan dapat menampung pengangguran setempat dan memprioritaskan perekrutan tenaga kerja lokal.
"Kami menghitung bahwa sekitar 2.000 tenaga kerja bisa terserap melalui investasi ini, tetapi angka ini masih akan dievaluasi berdasarkan nilai investasi yang sebenarnya," katanya.
Banyuwangi telah memahami bahwa angka pengangguran di daerah ini sangat fluktuatif per tahunnya. Pada kesempatan Job Fair yang digelar Agustus 2023 lalu, ada sekitar 4.000 menyodorkan lamaran kerja.
Sehingga, lanjut Mujiono, dibutuhkan upaya bersama dengan kolaborasi dari semua pihak untuk mengatasi masalah ini.
Bukan hanya melalui sektor industri besar, tapi juga dengan memajukan sektor UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) untuk menciptakan lapangan kerja lebih lanjut.
"Penanganan pengangguran ini perlu menjadi perhatian bersama, dan butuh kolaborasi dari semua pihak. Tak hanya lewat pabrikasi saja, tapi UMKM kita hidupkan," tegasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Muhammad Nurul Yaqin |
Editor | : Satria Galih Saputra |
Komentar & Reaksi