BANYUWANGI, Suaraindonesia.co.id - Penurunan angka stunting menjadi atensi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi. Seluruh stakeholder berjibaku ikut mensukseskan program tersebut. Termasuk dari perguruan tinggi yakni Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi).
Sosialisasi pengentasan stunting terus digencarkan di lapangan, menyasar ibu hamil dan memiliki balita. Kali ini sasaran Poliwangi adalah ibu-ibu Posyandu di Kecamatan Kabat.
Kegiatan yang dihadiri sebanyak dan 30-an ibu dan balitanya ini diedukasi praktek penggunaan Timbangan Digital dan Sistem Informasi Status Gizi Anak untuk Pendeteksian Stunting oleh tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Poliwangi.
Mereka terdiri dari tiga dosen diantaranya Lukman Hakim S.Kom., M.T., Indira Nuansa Ratri, S.M., M.SM., Arum Andary Ratri, S.Si., M.Si.
Perwakilan dosen Indira Nuansa Ratri berkata, tujuan dari kegiatan tersebut untuk mengentaskan stunting khususnya di daerah Kabat.
Berat badan balita lebih terkontrol dengan baik dengan alat timbangan digital sehingga bisa dideteksi apakah termasuk stunting atau tidak, jika iya bisa segera melakukan tindakan penanganan.
Ia menambahkan, disaat ibu yang memiliki balita merasa status gizi balitanya belum memenuhi standar maka bisa sesegera mungkin konsultasi dengan bidan maupun ahli gizi di wilayahnya.
"Oleh karena itu kasus stunting bisa dicegah sedini mungkin. Salah satunya dengan sadar gizi," ucap Indira, Jumat (15/09/2023).
Menurutnya, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini salah satunya tentang masyarakat sadar gizi memang sengaja dilakukan untuk mendukung Indonesia menjadi zero stunting.
Indira menyebut, langkah awal yang dilakukan melalui Kecamatan Kabat sebagai pilot project. Berdasarkan data statistik, angka stunting di Banyuwangi sudah dibawah rata-rata nasional.
"Saat ini pemerintah menargetkan kasus stunting dibawah 20 persen, dan Banyuwangi termasuk yang sudah memenuhi kurang dari 20 persen," terangnya.
Kendati demikian, Poliwangi tetap memberikan dukungan agar Banyuwangi bisa menjadi zero stunting.
"Kami berharap dengan kehadiran kami yaitu memberikan pelatihan, pendidikan, pengetahuan tentang keluarga sadar gizi bisa bermanfaat untuk Banyuwangi agar supaya Banyuwangi menjadi zero stunting," tandasnya. (Adv)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Muhammad Nurul Yaqin |
Editor | : Satria Galih Saputra |
Komentar & Reaksi