SUARA INDONESIA BANYUWANGI

Debat Perdana Pilkada Banyuwangi, Pengamat: Ipuk-Mujiono Unggul karena Berbasis Data dan Program

Muhammad Nurul Yaqin - 27 October 2024 | 21:10 - Dibaca 1.35k kali
Politik Debat Perdana Pilkada Banyuwangi, Pengamat: Ipuk-Mujiono Unggul karena Berbasis Data dan Program
Pakar Kebijakan Publik Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi, Dr. Hary Priyanto,

SUARA INDONESIA, BANYUWANGI - Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani dan Mujiono, dinilai tampil dominan dan unggul dalam debat perdana Pilkada 2024 yang digelar KPU di salah satu stasiun televisi swasta, di Surabaya, Minggu (27/10/2024) malam.

Pakar Kebijakan Publik Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi, Dr. Hary Priyanto, mengatakan pasangan nomor urut 01 ini berhasil memanfaatkan panggung debat untuk menyampaikan program-program konkret sesuai dengan tema debat yakni "Memajukan Daerah dan Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Banyuwangi".

“Pasangan Ipuk-Mujiono tampil dengan persiapan matang, menyampaikan visi dan misi yang jelas serta didukung data konkret. Gaya komunikasi pasangan ini kompak dan terstruktur,” kata Hary.

Perbedaan gaya komunikasi antara kedua pasangan calon terlihat mencolok. Paslon pesaing nomor urut 02, Ali Makki dan Ali Ruchi, menurut Hary, lebih banyak menyampaikan kritik tanpa memperkuatnya dengan data konkret yang jelas dan terukur.

"Pasangan Ipuk-Mujiono tampil percaya diri dengan data dan fakta nyata, sementara pasangan Ali Makki-Ali Ruchi lebih berkutat pada diplomasi politik dan kritik, namun kurang menguatkannya dengan bukti," jelas Sekretaris Senat Untag Banyuwangi ini.

Dalam sesi pertama debat, Ali Makki-Ali Ruchi mencoba membentuk narasi antitesis dengan mengungkapkan sejumlah kritik. Namun, banyak program yang dikritik justru telah terlaksana di bawah kepemimpinan Ipuk.

Menurut Hary, Ipuk-Mujiono merespons kritik tersebut dengan memaparkan capaian yang telah mereka realisasikan selama masa jabatan. 

Hary melihat pendekatan Ipuk-Mujiono lebih berfokus pada realitas dan program nyata yang telah dilaksanakan. Sementara itu, Ali Makki-Ali Ruchi lebih sering menggunakan diplomasi politik tanpa rincian data sebagai pendukung.

Ia juga mengkritik pendekatan pasangan nomor urut 02 yang hanya mengandalkan kampanye mendengar masyarakat. "Modal mendengar saja tidak cukup untuk memahami harapan masyarakat secara menyeluruh," ujar doktor dari Universitas Negeri Jember tersebut. 

Narasi yang cenderung tendensius dari Ali Makki-Ali Ruchi, menurut Hary, tidak memberikan pendidikan politik yang positif. 

Sepanjang debat, imbuhnya, keunggulan Ipuk-Mujiono terlihat dari kesiapan mereka dalam menyampaikan data yang nyata dan terukur. “Hal ini menunjukkan kesiapan mereka untuk terus melanjutkan pembangunan di Banyuwangi,” cetus dia.

Menurut Hary, kedua pasangan calon perlu mempertanggungjawabkan program-program mereka dengan data dan solusi konkret. Masyarakat Banyuwangi diharapkan dapat memilih berdasarkan fakta yang telah terbukti.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV