BANYUWANGI- Jelang Pilkada Banyuwangi 2020, jagat maya digegerkan video viral kegiatan bimbingan teknis yang dilakukan Panwascam Srono, Kabupaten Banyuwangi kepada sejumlah pengawas TPS, Senin (7/12/2020) kemarin.
Sebab, video viral berdurasi 53 detik yang beredar di sosial media itu, nampak Panwascam Srono sedang mengoperasikan aplikasi Siwaslu 2020 melalui android yang ditampilkan di layar proyektor.
Namun pada saat masuk di form A5 Pilbup yang ada pada aplikasi tersebut hanya menampilkan gambar salah satu paslon. Sehingga menimbulkan asumsi publik yang menanyakan netralitas Bawaslu.
Ketua Panwascam Srono, Habib Sirojumunir, saat ditemui di kantor Bawaslu Banyuwangi, Selasa (8/12/2020) mengatakan, kejadian itu merupakan kesalahan teknis yang disebabkan ponsel miliknya bekerja kurang optimal.
"Sehingga dalam layar monitor yang ditampilkan hanya gambar Paslon 2 dan Paslon 1 gambarnya tidak muncul," kata Habib.
Pasca ramai viral di jagad maya, Habib mengaku sering mendapat cibiran dari masyarakat Banyuwangi yang menanyakan netralitas dirinya.
"Di media sosial banyak yang menghujat, ada yang sampai chat pribadi, menanyakan kebenaran video tersebut, bahkan sampai ancaman akan digeruduk" ujarnya.
Sementara itu, Komisioner Bawaslu Banyuwangi Hasyim Wahid menerangkan, Siwaslu merupakan aplikasi yang diluncurkan Bawaslu RI untuk memudahkan kerja pengawasan.
"Baik ditingkat TPS, desa, kecamatan hingga Kabupaten. Aplikasi ini dirancang langsung oleh Bawaslu RI untuk memudahkan kerja pengawasan. Itu yang perlu di garis bawahi bahwa bukan dari kabupaten," ucapnya saat dikonfirmasi sejumlah awak media.
Hasyim mengatakan, dalam pelaksanaannya kejadian yang menggegerkan masyarakat Banyuwangi menjelang pemilihan ini dikarenakan sistem Aplikasi yang crash dan kurang optimalnya ponsel pengguna. Mengingat setiap aplikasi memiliki kelebihan serta kekurangan.
"Tidak ada maksud lain, memihak atau bagaimana, karena memang ini kesalahan HP milik teman-teman panwas. Bisa jadi aplikasi belum di cek tiba-tiba langsung digunakan untuk Bimtek," beber Hasyim.
Sehingga, lanjutnya, pada saat panwascam Srono ini mengadakan bimtek. Maka kemudian di form A5 Pilbup yang menampilkan gambar Paslon yang muncul hanya gambar salah satu paslon.
"Saat mulai menjelaskan tiba-tiba HP milik pak Habib ini heng. Gambar Paslon 1 kosong sedang yang nampak hanya gambar Paslon 2," terangnya.
Pihaknya juga telah berkonsultasi perihal permasalahan itu ke Bawaslu RI maupun Bawaslu Provinsi.
"Bawaslu RI menjelaskan caranya cukup mudah, aplikasi di uninstall kemudian di restart hpnya, lalu install ulang maka selesai persoalannya. Pak Habib kita hadirkan di kantor Bawaslu, hadirkan kita minta restart akhirnya gambar bisa muncul secara keseluruhan," ungkapnya.
Ia menerangkan sejak tahapan sosialisasi hingga tahapan login tanggal 6 kemarin, Siwaslu ini masih mengalami beberapa kendala secara nasional.
"Ada yang tidak bisa login ada yang crash. Untuk yang di Banyuwangi tidak hanya di Kecamatan Srono saja tetapi juga di Glenmore, Purwoharjo, Gambiran kemudian di Giri," sebut Hasyim.
Pihaknya menyayangkan perekaman serta penyebaran video kemudian membuat isu bawaslu seolah condong pada salah satu paslon.
"Karena membuat gaduh, itu forum internal, seharusnya itu tidak sampai masuk dalam medsos. kami sedang melakukan investigasi, siapa pelakunya, kemudian akan kita tindak lanjuti di Bawaslu kabupaten untuk dimintai keterangan," tutup Hasyim. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Muhammad Nurul Yaqin |
Editor | : |
Komentar & Reaksi