BANYUWANGI- Di setiap kunjungannya ke berbagai kampung, Calon Wakil Bupati Banyuwangi Sugirah selain bertemu tokoh masyarakat dan warga, selalu menyempatkan untuk mengunjungi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Hal ini dibuktikan saat Sugirah berkunjung ke warga di Kecamatan Muncar, Selasa (17/11/2020). Di wilayah tersebut ia mengenalkan program terbaiknya, yakni UMKM Naik Kelas.
Bahkan saat melihat ada UMKM meski tidak masuk dalam jadwal kunjungan, Sugirah selalu menyempatkan mampir.
"Di setiap mengunjungi desa-desa saya selalu mengupayakan untuk mendatangi UMKM. Ini sekaligus untuk mengetahui tantangan yang dihadapi, sehingga kami siapkan solusinya melalui program UMKM Naik Kelas," kata Sugirah.
Dengan UMKM, Sugirah berbincang dan menggali informasi masalah apa yang dihadapi. Rata-rata permasalahan yang dihadapi karena terkendala pandemi covid-19, manajemen keuangan yang kurang baik, belum bisa menjangkau pasar online, dan permodalan.
"Di program UMKM Naik Kelas nantinya ada berbagai fasilitas, mulai sertifikasi, pelatihan, hingga akses modal bersubsidi," ucapnya.
Sugirah mengatakan, program UMKM Naik Kelas di target tahun pertama adalah membawa 10.000 UMKM naik kelas.
"Gol dari program ini adalah peningkatan pendapatan UMKM sekaligus perluasan lapangan kerja dari UMKM-UMKM yang terus ekspansif. Termasuk di kampung roti ini,” jelas mantan anggota DPRD Banyuwangi yang terpilih selama tiga periode tersebut.
Apalagi di masa pandemi seperti ini, kata dia, yang dibutuhkan adalah menggerakkan ekonomi arus bawah, yaitu UMKM.
Dalam konsep UMKM naik kelas ala Ipuk Fiestiandani dan Sugirah, setiap UMKM bakal mendapatkan berbagai fasilitas.
Mulai pelatihan manajemen bisnis, akses modal bersubsidi, alat bantu produksi, sertifikasi (PIRT, Halal, BPOM, dan sebagainya), pelatihan manajemen keuangan, pelatihan pemasaran online, branding (termasuk kemasan), fasilitasi pemasaran (business matching, dukungan marketplace nasional, dan lainnya), dan sebagainya. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Muhammad Nurul Yaqin |
Editor | : |
Komentar & Reaksi