SUARA INDONESIA, BANYUWANGI - Nasib malang dialami Fitriyah (37). Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi ini dipulangkan dengan kondisi memprihatinkan dari Malaysia.
Saat ditemui sejumlah pegawai dari Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Jatim di kediamannya, tubuh Fitriyah kurus dan tulang-tulang di sekujur tubuhnya terlihat jelas. Ia hanya bisa terbaring lemas di tempat tidur, tak berdaya.
Koordinator Pos Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P4MI) Banyuwangi, Fery Meryanto membenarkan kejadian ini, kepulangan Fitriyah dari Malaysia difasilitasi oleh BP3MI Jatim.
Fitriyah dipulangkan dari luar negeri pada Minggu, 30 Juni 2024, malam. Fitriyah tiba di kampung halaman di Desa Bangsring pada Senin, 1 Juli 2024, sekitar pukul 04.00 WIB.
“Kami dari P4MI khususnya wilayah BP3MI Jatim, awalnya mendapat pengaduan terkait PMI atas nama Fitriyah, asal Desa Bangsring untuk fasilitasi pemulangan ke daerah asal. Terus kami bantu, dan akhirnya tiba di rumah asalnya, Senin pagi,” kata Fery saat dimintai keterangan, Rabu (3/7/2024).
Fitriyah berangkat ke luar negeri sekitar dua tahun yang lalu dengan harapan memperbaiki kondisi ekonomi keluarganya. Ia bekerja sebagai asisten rumah tangga di negara Malaysia.
Namun, mimpi indah untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik berubah menjadi mimpi buruk. Fitriyah justru diperlakukan tidak manusiawi oleh majikannya. Ia diduga mengalami kekerasan fisik dan mental.
“Memang betul PMI ini mendapatkan perlakuan tidak baik dari majikan selama di Malaysia, akhirnya sakit, dan disana juga sudah dibantu proses pemulangan ke Indonesia,” kata Fery.
Setelah ditelusuri, tambah Fery, PMI atas nama Fitriyah ini ternyata berangkat secara non prosedural alias ilegal. “PMI ini yang pasti kita cek di sistem tidak terdata. Sudah pasti dia unprosedural keberangkatannya,” tegasnya.
Menurutnya, kasus PMI ilegal yang mengalami nasib serupa seperti Fitriyah sudah sering terjadi. Oleh karenanya, P4MI Banyuwangi mengimbau warga agar lebih berhati-hati.
“Kita juga mengimbau pada pihak desa, kedepan lebih mengawasi pergerakan dari warganya. Khususnya yang ingin ke luar negeri, sudah betul apa tidak prosesnya,” ucapnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Muhammad Nurul Yaqin |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi