SUARA INDONESIA BANYUWANGI

Keren! Dosen Poliwangi Sulap Limbah Rumah Makan jadi Pupuk Bokashi

Muhammad Nurul Yaqin - 16 August 2022 | 14:08 - Dibaca 883 kali
Peristiwa Daerah Keren! Dosen Poliwangi Sulap Limbah Rumah Makan jadi Pupuk Bokashi
Dosen Poliwangi edukasi warga sulap limbah rumah makan jadi pupuk bokashi, Selasa (16/8/2022). (Muhammad Nurul Yaqin/suaraindonesia.co.id).

BANYUWANGI- Sampah industri dan rumah tangga jika tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan masalah bagi kesehatan masyarakat. Nah, untuk mengatasi masalah tersebut sejumlah dosen Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi) hadir memberikan sosialisasi pengolahan sampah.

Kali ini sasarannya adalah pemilik warung makan di Dusun Bentengan, Desa/Kecamatan Blimbingsari. Ada sekitar 17 rumah makan di wilayah setempat yang diberikan edukasi pengelolaan sampah lewat program pengabdian kepada masyarakat.

Setidaknya ada tiga dosen Poliwangi yang terlibat aktif dalam kegiatan tersebut. Mereka adalah Salvian Setyo Prayitno, S.Pt., M.Pt, Dani Agung Wicaksono, S.E., M.M dan Eva Olivia Hutasoit, S.T., M.T.

Para dosen terbaik Poliwangi itu mengedukasi bagaimana limbah rumah raman disulap menjadi pupuk bokashi. Pupuk jenis ini merupakan salah satu pupuk organik yang dihasilkan dari fermentasi bahan - bahan limbah rumah makan dengan bantuan mikroorganisme activator.

Salvian Setyo Prayitno mengatakan, diadakan program pembuatan pupuk bokashi ini, dilatarbelakangi adanya limbah rumah makan berupa sisa-sisa makanan seperti tulang ikan dan ayam yang berserakan di Pantai Blimbingsari.

"Selama ini limbah tersebut sama pemilik warung ataupun rumah makan dibuang di laut, dengan fenomena seperti itu merupakan masalah yang menyebabkan pencemaran laut dan menimbulkan bau tidak sedap, jika limbah tidak ditangani dengan baik," kata Salvian, Selasa (16/8/2022).

Sedangkan di Pantai Blimbingsari, lanjutnya, terdapat sekitar 17 warung dan rumah makan yang menyediakan berbagai menu hidangan, khususnya hidangan laut (seafood).

"Dengan adanya permasalahan ini, maka kami melakukan program pengabdian kepada masyarakat guna meminimalkan limbah yang dihasilkan oleh warung dan rumah makan untuk diolah menjadi pupuk bokashi," ungkapnya.

Salvian mengatakan, melalui edukasi ini pemilik warung dan rumah makan tidak lagi membuang limbah di laut. Namun kembali mengolahnya menjadi sebuah produk yang lebih bernilai.

"Dimana pupuk bokashi ini merupakan pupuk organik yang cocok digunakan untuk segala tanaman. Seperti sayur, buah ataupun tanaman hias, selain itu pupuk bokashi juga mampu membuat tanah menjadi lebih subur, hal ini dikarenakan dalam proses pembuatan pupuk bokashi melalui proses fermentasi dengan menggunakan cairan EM4," urainya.

Para dosen Poliwangi itu berharap, dengan adanya program pengabdian ini, masyarakat Dusun Bentengan khususnya para pemilik warung dan rumah makan sadar akan pentingnya menjaga kelestarian laut dan lingkungan. Serta mampu mengolah limbah menjadi produk yang mempunyai nilai lebih.

Pihaknya juga memberikan hibah alat pencacah dan drum penyimpanan yang bisa mereka manfaatkan, guna mengolah limbah rumah makan menjadi pupuk bokashi.

"Semoga pengetahuan yang telah kami sosialisasikan dan alat yang kami hibahkan dapat bermanfaat bagi masyarakat Dusun Bentengan dan program ini dapat berjalan secara berkelanjutan," tandas Salvian.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Bahrullah

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV