SUARA INDONESIA BANYUWANGI

Banyuwangi Gaungkan Pesantren Ramah Anak

Muhammad Nurul Yaqin - 26 July 2022 | 13:07 - Dibaca 236 kali
Peristiwa Daerah Banyuwangi Gaungkan Pesantren Ramah Anak
Sosialisasi pesantren ramah anak di aula kantor Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (Dinsos PPKB) Banyuwangi, Selasa (26/7/2022). (Muhammad Nurul Yaqin/suaraindonesia.co.id).

BANYUWANGI- Pemerintah Kabupaten Banyuwangi melalui Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (Dinsos PPKB), berupaya mewujudkan pesantren ramah anak.

Pesantren ramah anak digaungkan Pemkab Banyuwangi, menyusul maraknya kasus kekerasan seksual yang salah satunya terjadi di lingkungan pesantren.

Pihaknya menggandeng Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen-PPPA) serta Kemenag Banyuwangi, memberikan sosialisasi kepada puluhan pesantren yang ada di Banyuwangi.

Setidaknya ada perwakilan 35 pondok pesantren di Banyuwangi yang diundang ke Kantor Dinsos PPKB untuk mendapatkan pemahaman penerapan model pesantren ramah anak, Selasa (26/7/2022).

Tujuan sosialisasi tersebut dilakukan dalam rangka pencegahan kekerasan terhadap anak di institusi pendidikan Pondok Pesantren yang ada di Banyuwangi.

Plt. Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat Kementerian PPPA, Indra Gunawan saat menghadiri giat tersebut menuturkan, model pesantren ramah anak menekankan pada pemenuhan hak anak yang baik dan optimal, sehingga unsur kekerasan baik fisik maupun psikis dapat dicegah.

Kementerian PPPA tidak ingin kekerasan seksual pada anak terjadi lagi. Bahkan beberapa waktu lalu kekerasan seksual pada anak juga terjadi di salah satu Pondok Pesantren di Banyuwangi.

"Ada kurang lebih 31 hak anak yang harus dipenuhi, diantaranya ada hak hidup, hak untuk berkembang dan partisipasi. Tentunya pondok pesantren harus berupaya menerapkan ini," ucap Indra.

Indra menyebut, sebenarnya kekerasan seksual tidak hanya terjadi di lingkungan pondok pesantren. Namun dimanapun, seperti di rumah, sekolah hingga tempat umum. "Oleh karena itu, semua pihak harus bersama-sama melindungi anak-anak kita," pintanya.

Sementara Kadinsos PPKB Banyuwangi Henik Setyorini menuturkan, tidak hanya sebatas sosialisasi, dalam waktu dekat pihaknya akan mengajak seluruh pesantren di Banyuwangi melakukan deklarasi pesantren ramah anak.

Selain itu, Dinsos PPKB akan melakukan Memorandum of Understanding (MoU) bersama Kemenag Banyuwangi guna mewujudkan pesantren ramah anak tersebut.

"Jika beberapa waktu kita sudah melakukan MoU untuk madrasah ramah anak, sekitar 600 sekian waktu itu. Nanti kita susul lagi untuk pesantren ramah anaknya," ucap Henik.

Melalui upaya yang terus digencarkan Pemkab Banyuwangi, diharapkan tidak terjadi lagi terjadi pelecehan maupun kekerasan seksual terhadap anak di lembaga apapun.

"Melalui program desa ramah anak, madrasah peduli anak, pesantren ramah anak yang kita gencarkan. Sangat berharap kejadian yang merugikan anak tidak terjadi lagi. Sehingga nanti terwujud perempuan berdaya, anak terlindungi, Indonesia maju," tandas Henik.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV